Pimpinan gereja serta para hamba Tuhan yang
ada di Tanah Papua, diimbau untuk lebih meningkatkan pelayanan dan pembinaan
terhadap umat, lebih khusus bagi orang asli Papua.
Penegasan ini disampaikan Gubernur Papua Lukas
Enembe, menyikapi tingkat kejahatan seperti, kekerasan dalam rumah tangga,
narkoba, HIV/AIDS, miras, serta pembunuhan yang masih sering terjadi di bumi
cenderawasih, akhir-akhir ini.
“Oleh karena itu, peran pimpinan gereja sangat
penting untuk mengedukasi umat. Ini harus diakukan supaya juga orang Papua
memiliki rasa takut kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari tindak-tanduk
kejahatan”.
“Apalagi saat ini banyak sekali orang asli
Papua yang sudah mati akibat mengkonsumsi minuman keras,” terang Gubernur
Enembe disela-sela ibadah syukuran dan peresmian gedung Gereja Pekabaran Injil
"Jalan Suci", Cabang Kota Jayapura, Rabu (13/12).
Dia katakan, baru-baru ini pihaknya telah
menetapkan Peraturan Daerah Khusus Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemberantasan
Minuman Keras di Papua.
Perda itu, kiranya dapat direspon oleh para
pimpinan gereja dengan ikut mensosialisasikannya dilingkungan atau tempat pelayanan
masing-masing.
“Sehingga untuk yang sudah mensosialisasikan
Perda ini saya sangat mengapresiasi para hamba Tuhan dan pimpinan yang sudah
turut mensosialisasikan mengenai upaya pemberantasan minuman keras. Kita imbau
agar semua gereja turut mensosialisikan bahaya pengkonsumsian miras,” harapnya.
Dia menambahkan, selama empat tahun lebih
memimpin Papua, dirinya telah banyak menetapkan kebijakan dan menganggarkan biaya
dari dana Otsus untuk membantu lembaga-lembaga keagamaan. Hal demikian
bertujuan memaksimalkan pelayanan dan pembinaan bagi umat diatas tanah ini.
Oleh karenanya, dia berharap anggaran yang diturunkan
bagi lembaga keagamaan mampu memaksimalkan upaya pembinaan bagi umat. Sehingga
tanah Papua akan terus aman, damai serta tingkat kejahatan makin berkurang.