Dinas Kelauran dan Perikanan (DKP) Provinsi
Papua pada program kerja 2018 mendatang, bakal memacu pembudidayaan rumput
laut, guna mendorong hasil pengembang-biakannya untuk memenuhi kebutuhan pasar
ekspor ke luar negeri.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Keluatan
dan Perikanan Papua FX.Mote, saat diwawancarai pers di Jayapura, Rabu (20/12)
lalu.
Mote mengakui, untuk saat ini kebutuhan ekspor
rumput laut setiap bulannya belum mampu dilaksanakan secara berkelanjutan,
sebab pembudidaya belum mampu memenuhi permintaan pasar.
“Oleh karena itu, pada tahun depan kita akan
menggenjot hasil budi daya rumput laut ini, supaya hasil produksinya bisa
meningkat. Sehingga pada tahun depan, harapan untuk bisa dilakukan ekspor
secara berkelanjutan minimal sebulan sekali, akan bisa terwujud,” terang dia.
Selain mendorong peningkatan hasi produksi
terhadap para pembudi daya, Mote mengajak seluruh investor, baik di dalam
maupun luar negeri untuk mau menanamkan modalnya pada pengembangan rumput laut
Papua.
“Apalagi kualitas rumput laut Papua ini cukup
baik. Dimana dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, tetapi juga campuran
makanan. Makanya, kita ajak investor, siapa pun dia untuk mari datang
berinvestasi di Papua. Kita dengan tangan terbuka siap membantu dan
memfasilitasi rencana itu,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, Mote mengaku sudah ada ketertarikan
terhadap rumput laut bumi cenderawasih yang kini mulai dilirik sejumlah negara.
Karenanya, dia berharap para pembudi daya siap untuk menyambut tantangan itu.
Sehingga mampu memenuhi pasaran di provinsi tertimur Indonesia ini.
“Kemarin Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso
Agung sudah mendorong kita untuk membudidayakan rumput laut. Dengan demikian
kita ingin rumput laut kedepan dijadikan salah satu komoditas ekspor utama.
Untuk itu, saya harap pembudidaya rumput laut di Papua bisa menangkap peluang
ini,” ujarnya.