Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru
ini menyoroti lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan keuangan di seluruh kabupaten.
Oleh karenanya, para bupati diimbau agar dapat menempatkan pejabat dan staf
berkompeten untuk di Inspektorat.
“Sebab yang kami takutkan para bupati ini
memilih orang yang kurang tepat sehingga pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan daerah menjadi lemah”.
“Atau jangan-jangan bupati menempatkan
seseorang pada jabatan inspektur hanya untuk melengkapi posisi ad hoc atau
kelembagaan yang ada. Nah hal seperti ini yang mesti dihilangkan, agar
pengawasan terhadap pengelolaan keuangan kedepan bisa lebih maksimal,” terang
Inspektur Provinsi Papua Anggiat Situmorang, Rabu di Jayapura.
Menurut dia, untuk memaksimalkan kinerja
Inspektorat kedepan, KPK bersinergi denganpemerintah pusat telah mendorong
untuk meningkatkan eselonisasi pejabat Inspektur dari II ke I. Dengan demikian,
seorang inspektur akan setara dengan Sekda.
Peningkatan eselonisasi ini, diharapkan
memaksimalkan pengawasan pengelolaan keuangan terhadap Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), mengawal serta mempertahankan opini tertinggi dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Dilain pihak meminimalisir para pejabat di
kabupaten agar terhindari dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK maupun pihak
berwenang lainnya. “Serta hal yang tak kalah penting adalah menekan tindakan
pungutan liar (pungli). Sebab tindakan ini sekarang menjadi perhatian Presiden
Joko Widodo untuk dihilangkan dan ditekan,” ujarnya.
Dia berharap peningkatan eselonisasi yang saat
ini sudah disodorkan kepada Presiden Joko Widodo, dapat segera terelisasi.
Sebab banyak pihak menilai, jika tak ditingkatkan statusnya, maka Inspektorat
seluruh Indonesia tak memiliki kekuatan melakukan pengawasan.
“Selama ini kan inspektorat kabupaten tidak
melapor ke provinsi. Sehingga nanti kedepan setelah ditingkatkan
eselonisasinya, maka inspektorat kabupaten akan melapor ke provinsi. Lalu seterusnya
provinsi melapor ke Kementerian Dalam Negeri”.
“Dengan begitu, kita harap kinerja pengawasan
pengelolaan keuangan akan makin membaik. Namun pada prinsipnya, kami di
provinsi jika ada keinginan dari pemerintah kabupaten untuk berkonsultasi, kita
sangat siap,” tutupnya.