Untuk memaksimalkan kualitas bangunan
insfrastruktur di bumi cenderawasih, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
lingkungan pemerintah provinsi, diimbau memperketat pengawasan terhadap seluruh
kegiatan maupun pekerjaan fisik.
Pengawasan yang lemah dikhawatirkan akan
berdampak pada kurangnya kualitas fisik bangunan, hingga berpotensi menjadi
temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Jangan sampai setiap kegiatan fisik yang
dikerjakan pihak ketiga dilakukan asal-asalan. Pada akhirnya menyebabkan proyek
infrastruktur itu memiliki kualitas buruk”.
“Makanya saya harap SKPD harus sering turun ke
lapangan melakukan pengawasan supaya setiap proyek yang dikerjakan terjamin
kualitasnya,” jelas Asisten Sekda Papua Bidang Umum Elysa Auri, di Jayapura,
Senin (8/1).
Menurut dia, saat ini pemerintah provinsi
tengah memantau dan meneliti sejumlah laporan terhadap kontraktor dan konsultan
yang tak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Hal itu, lanjutnya, menjadi perhatian serius
Pemerintah Provinsi Papua sehingga akan menjadi pembahasan khusus bersama
dengan gubernur dalam waktu dekat.
“Sebab memang Biro Layanan Pengadaan dan Jasa Papua
memang melakukan pelelangan yang terbuka secara umum. Dengan demikian, siapa
pun bisa mendapatkan pekerjaan di Papua”.
“Namun, akhir-akhir ini ada laporan bagi kontraktor
dan konsultan yang mendapat proyek namun tidak memiliki kantor perwakilan di
Papua. Belum lagi mereka tak memberikan kontribusi nyata kepada Papua, kemudian
konsultan tidak tinggal ditempat mengawasi pekerjaan di lapangan, sehingga ini
akan menjadi evaluasi kita,” ucapnya.
Sebelumnya, di akhir tahun 2017 lalu, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum Papua, Djuli Mambaya dibuat pusing dengan ulah sejumlah
konsultan yang tak berada di lokasi proyek saat dirinya melakukan kunjungan
lapangan.
Dari 10 lokasi yang dikunjungi, hanya dua yang
berada di tempat. Djuli Mambaya yang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke
Kantor Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Papua, akhir Desember
lalu, langsung memberi teguran keras.
Djuli disela-sela pertemuan itu pun, langsung
bergegas keluar dari ruangan ketika para konsultan pengawas tak mampu
membuktikan kehadiran mereka di lapangan.
“Tidak boleh kita bermain dengan pekerjaan. Itu
sebabnya saya marah. Ini rusak semua pekerjaan. Makanya saya tak ragu akan
mem-blacklist konsultan pengawas yang tak kerja benar,“pungkasnya.