Gubernur Papua Lukas Enembe terkejut mendengar
kabar meninggalnya Bupati Keerom Celcius Watae Rabu (10/1) sekitar pukul 14.10
WIT, di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura.
Hal itu diutarakan Lukas sebab menurutnya,
beberapa hari lalu, dirinya sempat duduk satu pesawat dengan almarhum saat
berangkat dari Jakarta menuju Jayapura.
“Saat di pesawat almarhum masih dalam kondisi
sehat walafiat sewaktu bertemu saya,” serunya, kemarin.
Lukas mengaku sangat sedih dengan kabar berita
itu, apalagi beliau dipanggil Tuhan saat sedang menjalankan tugas.
“Karenanya, saya mendoakan semoga almarhum
diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan
kekuatan dan ketabahan”.
“Sebab kapan kita diambil oleh Tuhan, kita
tidak tahu pasti. Karenanya, pasti Tuhan punya rencana terbaik untuk kejadian
ini,” seru Lukas dengan nada sedih.
Sementara untuk mengisi kekosongan jabatan kepala
pemerintahan di Kabupaten Keerom, secara otomatis akan dilaksanakan oleh Wakil
Bupati Keerom, Muhammad Markum.
Selanjutnya pada jabatan Wakil Bupati, akan
dilakukan pengangkatan sesuai prosedur maupun aturan perundang-undangan yang
berlaku.
"Yang pasti nanti jabatan wakil bupati sepeninggal
Muhammad Markum yang nantinya naik menjadi Bupati, itu nanti diambil dari
partai pengusung. Sesuai prosedur akan diusulkan dua calon, lalu nanti akan
dipilih di DPRD setempat,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Keerom Celsius Watae dikabarkan
tutup usia pada pukul 14.20 Rabu (10/1) di Rumah Sakit Polri Bhayangkara,
Kotaraja, Kota Jayapura. Kematian Bupati Keerom Celsius Watae diduga akibat
serangan jantung.
Celsius Watae tiba di RS Bhayangkara sekitar
pukul 09.00 WIT dan langsung mendapat tindakan medis hingga dibawa ke ruang
perawatan khusus. Namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia sekitar
pukul 14.10 WIT.
Jenasah bupati Keerom, Celsius Watae, akan
disemayamkan di rumah dinas bupati di Keerom. Sementara untuk rencana pemakaman
masih menunggu keputusan keluarga. Almarhum meninggalkan seorang istri atas
nama Ny. Santun Watae.