Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) mulai berterus terang sebagai partai yang direstui mantan presiden Soeharto. Bahkan, Ketua Umum PKPB, Jenderal (Purn.) R. Hartono, terang-terangan menyebut dirinya sebagai antek Soeharto. "Dengan keberanian yang luar biasa, saya ingin menegaskan bahwa saya adalah antek Soeharto," kata Jenderal (Purn) R Hartono di depan ratusan massa PKPB saat melakukan kampanye gedung Graha Vidi,Yogyakarta, Minggu (14/3) siang.
KHartono datang ke Yogyakarta untuk menggelar kampanye putaran pertama. Ia datang didampingi isterinya, Ny. Utari, serta calon presiden yang dijagokan PKBP, Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) yang didampingi suaminya, Indra Rukmana. Massa PKPB datang ke lokasi kampanye dengan mengedari sepeda motor serta kendaraan bak terbuka.
Saat berpidato di depan massa PKPB, Hartono mengaku bahwa cap sebagai antek Soeharto itu sudah diterimanya sejak lima tahun lalu. Menurut Hartono, kedekatannya dengan Soeharto itu kelihatannya tidak masuk akal mengingat dirinya kelahiran Madura, sementara Soeharto kelahiran Yogya.
Hartono juga menegaskan bahwa jasa Soeharto terhadap bangsa Indonesia sangat besar. "Kalau kalian (massa PKPB, red) merasa sebagai orang Yogya dan bangga jadi orang Yogya, marilah jadi antek Soeharto," kata Hartono yang disambut teriakan riuh massa PKPB.
Menurut Hartono, kata antek sering dikonotasikan negatif. "Nah, mengapa saya yang orang Madura ini berani membela Pak Harto sejak lima tahun lalu, karena saya menggunakan pendekatan Islami. Pak Harto itu agamanya Islam. Jadi kalau beliau didholimi, kita akan membelanya. Sejak dilengserkan, Pak Harto telah didholimi," ujarnya.
Hartono menambahkan, Soeharto telah berbuat banyak untuk rakyat dan negeri ini. Soeharto, kata Hartono, telah banyak membantu mendirikan masjid dan membantu panti jompo. Meski begitu, katanya, masih saja rakyat yang tega meminta agar Pak Harto diseret ke pengadilan. "Sebagai prajurit beliau tentu siap. Namun dokter manyatakan bahwa beliau tidak layak diadili karena alasan kesehatan. Beliau adalah prajurit tauladan kami. Beliau telah berperan mulai dari merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dan telah mensejahterakan bangsa Indonesia," kata Hartono.
"Buktinya, di zaman Pak Harto kita berhasil mengekspor beras. Namun sekarang kita justru mengimpor beras dari negara yang pernah kita bantu beras, yakni Vietnam. Kalau kemudian ditanya siapa yang salah, yang salah adalah kita semua karena membiarkan Pak Harto diturunkan," tegas Hartono.
Pada bagian lain, Hartono juga menyatakan tidak bermaksud mengkultuskan Soeharto. Namun Hartono menegaskan bahwa berdirinya PKPB adalah atas petunjuk, arahan dan amanah Soeharto untuk membangkitkan kembali kejayaan Indonesia.
Sementara, Mbak Tutut saat mendapat giliran bicara di depan massa PKPB membenarkan bahwa Soeharto menginginkan Indonesia berjaya kembali, rakyatnya makmur dan merasakan keadilan. Pak Harto, kata Mbak Tutut, menginginkan seluruh rakyat Indonesia bisa memiliki rumah, bisa menyekolahkan anak dan bisa beribadah dengan tenang.
"Saya meminta kepada seluruh kader partai untuk menjunjung tinggi rasa hormat dan simpati kepada orang lain dan bisa memberi kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat. Kader PKPB jangan sampai melakukan perusakan, jangan mengadu-domba dan jangan mau diadu domba. Kita harus bersatu dan menjadi partai yang santun," tegas Mbak Tutut.
Kampanye tertutup PKPB di gedung Graha Vidi Yogyakarta ini diisi dengan istighosah untuk kepemimpinan nasional dan keselamatan bangsa yang dipimpin oleh KH Musta'im. Kampanye tertutup ini berlangsung sekitar satu jam. Hartono dan rombongan kemudian meluncur ke kediaman Noto Suwito, Kades Argomulyo, Kemusuk, Sedayu, Bantul untuk istirahat makan siang. Noto Suwito adalah adik Soeharto. Di kediaman Noto Suwito ini tampak juga Probosutedjo.
Usai istirahat makan siang, Hartono dan Tutut meluncur ke lapangan Desa Argomulyo untuk melakukan kampanye terbuka. Masa yang hadir disuguhi pertunjukan musik dari Didi Kempot dan Yati Pesek. Di depan ribuan massa PKPB yang memadati lapangan Desa Argomulyo, Hartono dan Mbak Tutut sempat memperagakan pencoblosan tanda gambar PKPB. Setelah itu, Hartono dan Mbak Tutut meluncur ke Boyolali, Jateng untuk menggelar kampanye yang sama.