Pemerintah Provinsi Papua memastikan
pelaksanaan Rapat Kerja Darah (Rakerda) Bupati dan Walikota 2018, bakal
dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Hal demikian disampaikan Sekda Papua Hery
Dosinaen, usai pertemuan dengan jajaran pimpinan Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang membahas persiapan
Rakerda Bupati dan Walikota, Jumat (19/1) di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok
II Jayapura.
Selain Mendagri, lanjut Hery Dosinaen, dalam
pelaksanaan Rakerda Bupati dan Walikota 31 Januari 2018 mendatang, pemerintah
provinsi akan mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
diharapkan pada kegiatan menjadi narasumber tentang upaya pencegahan KKN di
bumi cenderawasih.
“Dengan begitu kita harap para bupati dan
walikota kota yang hadir bersama jajaran bisa mendapat ilmu atau wejangan untuk
memberantas KKN. Yang pasti, kita sedang persiapkan seluruh materi-materi dalam
Rakerda ini sebab momen ini juga menjadi yang terakhir di masa kepemimpinan
Gubernur Papua Lukas Enembe,”terang dia.
Sementara disinggung mengenai agenda prioritas
yang akan dibahas dalam Rakerda Bupati dan Walikota, Sekda Hery menyebut
diantaranya mengenai evaluasi dan upaya pemberatasan miras di Tanah Papua.
Dimana para bupati dan walikota akan ditantang
kembali dan ditanyakan komitmennya sejauh mana telah berhasil melakukan
pencegahan maupun peredaran miras di masing-masing wilayahnya.
Dilain pihak, turut membahas 80 persen dana
Otonomi Khusus (Otsus) yang turun ke seluruh kabupaten dan kota.
“Sehingga disini akan dilihat apakah 80 persen
dana Otsus yang turun ini sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kepala daerah
setempat atau sebaliknya. Karena ada wacana untuk menarik 80 persen dana Otsus
bagi pemda yang tak maksimal melaksanakan serta memanfaatkan dana itu untuk kesejahteraan
rakyat,” ucapnya.
Sementara hal penting lain, penyampaian data
orang asli Papua dari seluruh kabupaten dan kota kepada Gubernur.
“Sehingga kita harap saat Rakerda seluruh kabupaten
dan kota wajib menyampaikan jumlahnya. Sebab dari data ini akan dilihat berapa
sigma orang asli Papua di Provinsi Papua ini. Untuk selanjutnya kami di
provinsi mengambil tindakan dan menentukan kebijakan pembangunan di tahun
mendatang,” tutupnya.