Pemerintah Provinsi Papua diminta untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan keuangan, utamanya untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun
dana desa agar pemanfaatannya berjalan sebagaimana mestinya serta sesuai
harapan.
“Apalagi total pagu transfer ke daerah untuk
seluruh Pemda di wilayah Provinsi Papua mencapai Rp 36,7 triliun. Anggaran ini
terdiri dari dana bagi hasil, dana desa alokasi umum, insentif daerah, dana
alokasi khusus fisik dan non fisik serta dana desa,” terang Kepala Kantor
Wilayah Dirrektorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua Syarwan, disela-sela
treasury expo dalam rangka hari bakti perbendaharaan 2018, di Main Hall Kantor
Gubernur Dok II Jayapura, Senin (29/1).
Sementara untuk memaksimalkan pengelolaan
keuangan itu, pihaknya mengaku akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam
rangka peningkatan pembangunan di bumi cenderawasih.
“Sebab sangat perlu kita memberikan dukungan
desentralisasi sesuai semangat nawacita pemerintah pusat, supaya alokasi dana
transfer bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap
dia.
Sementara Asisten Bidang Perekonomian dan
Pembangunan Sekda Papua Elia Loupatty berharap Direktorat Jenderal
Perbendaharaan dapat melakukan jemput bola dalam melaksanakan monitoring dan
evaluasi dana transfer, seperti dana DAK dan dana desa.
“Karena itu kita harap kantor wilayah Dirjen
Perbendaharaan harus merubah wajah dengan cara melakukan monitoring evaluasi.
Dengan demikian kinerja DAK dapat terserap seluruhnya. Dalam artian mereka dapat
pro aktif membantu provinsi maupun kabupaten/kota,” jelasnya.
Loupatty pada kesempatan itu menyambut baik digelarnya
kegiatan Treasury Expo tersebut. Sebab semua bidang tugas di bidang keuangan
negara, kini ditangani oleh Ditjen Perbendaharaan.
Dia berharap kegiatan itu dapat terus digelar secara
rutin untuk memaksimalkan peningkatan perekonomian dan pembangunan di bumi
cenderawasih.