Gubernur Papua Lukas Enembe
berharap tak ada ajaran radikalisme yang berkembang di bumi cenderawasih. Sebab
sejak jaman dulu hingga saat ini, masuknya agama-agama di Papua, selalu
berlangsung secara aman, damai serta penuh toleransi dan rasa kekeluargaan.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini selaku
Gubernur saya tegaskan bahwa tidak boleh lagi di Tanah Papua ada ajaran seperti
itu (radikalisme)”.
“Sehingga tidak ada konflik yang disebabkan
oleh perbedaan agama atau keyakinan,” terang Gubernur disela-sela pengukuhan
pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Lembaga Pembinaan
Pengembangan Pesparani (LP3K) umat Katolik, Lembaga Pengembangan Tripitka
(LPTG) umat Budha dan Lembaga Pengembangan Paduan Suara Daerah (LPPD), Jumat
(9/2) di Jayapura.
Lukas pada kesempatan itu juga mengajak seluruh
pengurus lembaga keagamaan maupun tokoh agama di Papua, agar bersama-sama
dengan pemerintah menyadarkan para generasi penerus untuk menjauhi minuman
keras, bahaya narkoba serta penyakit HIV/AIDS yang telah menyebar ke pelosok
tanah ini.
“Mari kita semua mulai bersatu menabuh tifa
sebagai pertanda perang dengan penyakit-penyakit masyarakat ini, demi
menyelamatkan generasi kita sebagai masa depan Papua," ajaknya.
Lukas juga berharap agar pengurus lembaga
keagamaan yang sudah dilantik, agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
amanah yang diembankan umat dipundak saudara-saudara.
“Sebab dengan begitu, saudara juga telah
membantu mewujudkan visi kita bersama, yakni mewujudkan peradaban baru Papua
melalui gerakan Papua bangkit mandiri dan sejahtera,” katanya.
Dia menambahkan, pembangunan di bidang
keagamaan, merupakan dasar dari semua bidang pembangunan di Provinsi Papua.
Dimana, prinsip kasih menembus perbedaan menjadi landasan filosofi Pemprov
Papua dalam melaksanakan pembangunan.
Dilain pihak, apa yang dikerjakan pemerintah
saat ini merupakan salah satu implementasi upaya pelaksanaan misi kedua, yakni
meningkatkan sumberdaya manusia Papua yang sehat, berprestasi dan berakhlak
mulia.
“Sebab melalui membaca, memahami dan
mengaktulisasikan ajaran agama dalam setiap kitab suci, masing masing umat
beragama diyakini mampu melahirkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk
bersama pemerintah membangun negeri ini menjadi lebih baik,” tuntasnya.