Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) mulai
memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) guna memaksimalkan program kerja tahun
ini.
Menurut Ketua Umum KAPP Pusat Merry Costavina Yoweni, untuk
memaksimalkan pemanfaatan TI, pihaknya telah menggandeng tim Program
Pertumbuhan Ekonomi Hijau dari Pemerintah Inggris.
Kerja sama tersebut sekaligus untuk menunjang kualitas
sumber daya manusia KAPP di bidang 'soft skill' seperti manajemen dan sistem ‘data
base’ serta lainnya. “Sehingga pada tahun ini kami akan mulai fokus membenahi
data base KAPP. Sehingga kami bisa lebih siap dalam mengembangkan perekonomian
orang asli Papua tahun ini,” tutur dia.
Dia katakan saat ini KAPP memiliki 2.772 anggota yang
merupakan pengusaha asli Papua yang terdiri dari pengusaha kecil, menengah
hingga besar. Jumlah tersebut dinilai belum optimal karena masih banyak
pengusaha asli Papua yang belum terdaftar di kabupaten/kota.
“Sehingga dengan adanya pembenahan 'data base' ini
diharapkan dapat meningkatkan keanggotaan,” harapnya.
Sementara beberapa waktu kedepan, pihaknya akan melaksanakan
kunjungan kerja ke kabupaten/kota di Papua, dengan harapan dapat memperbaiki
sistem 'data base" KAPP. Sehingga meskipun di daerah, tetap dapat
memperkenalkan KAPP dengan segala sistem dan kelengkapannya yang ada.
Sementara ditanya mengenai draft Pergub Ekonomi Kerakyatan
Orang Asli Papua (OAP), telah dipercayakan kepada Satuan Tugas (Satgas) untuk
mengawal pembentukannya. Satgas tersebut terdiri dari 40 orang yang setiap hari
akan secara bergantian mendorong pemerintah provinsi untuk mempercepat
penerbitan Pergub tersebut.
Menurut dia, draft Pergub itu sudah diserahkan oleh KAPP
sejak awal September 2017. Diharapkan bisa segera dirampungkan untuk
diterbitkan menjadi sebuah produk hukum oleh Gubernur Provinsi Papua.