Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri
menyoroti penyampaian Laporan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
2017 yang meski sudah di dealine (diberi batas waktu) hingga Senin (29/2),
namun belum seluruhnya menyampaikan.
Dia berharap dalam waktu satu hingga dua hari kedepan,
penyampaian LAKIP 2017 sudah dapat dilakukan, karena keterlambatan penyampaian
bisa berpengaruh pada penilaian SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), yang pada tahun ini Provinsi Papua berprestasi meraih B
dari CC.
“Sekali lagi imbauan saya jangan sampai dengan akhir
Februari baru LAKIP ini disampaikan. Sebab setiap hari sudah ada tim yang datang
mengingatan ke OPD“.
“Hari ini juga sebenarnya jadwal penyerahan LAKIP yang
terakhir dimasukan. Namun masih ada saja yang belum memasukan,” keluhnya pada
apel pagi di Halaman Kantor Gubernur Dok II, Jayapura, kemarin.
Tak hanya itu, Elysa pun mengeluhkan masih saja ada laporan sejumlah
besar pegawai tidak datang ikut apel pagi. Padahal gubernur, wakil gubernur
hingga sekda, sudah berulang kali meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan pemerintah provinsi untuk meningkatkan disiplin.
“Belum lagi, sudah ada upaya untuk meningkatkan pendapatan
ASN melalui peluncuran e-TPP (tambahan penghasilan pegawai berbasis
elektronik). Namun sayangnya, tingkakt kedisiplinan masih belum sesuai
harapan,” tutur dia.
Meski begitu, memasuki detk-detik kampanye dalam Pilgub
tahun ini, dia mengimbau ASN agar tidak mudah terprovokasi. Para ASN pun
diimbau untuk berada pada posisi yang netral.
“Yang pasti, saya minta kita sama-sama membangun dan ikut
menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Tapi tetap ikut mendorong
supaya proses Pilkada di Papua berjalan aman, damai dan sesuai harapan,”ajaknya.