Jayapura-Pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anak serta melakukan revitalisasi Posyandu, guna meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bagi anak. Hal tersebut, juga bertujuan untuk mencegah para anak dari penyakit polio dan campak yang dapat menimbulkan kelumpuhan, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan demi masa depan anak yang lebih berkualitas.
"Marilah kita manfaatkan PIN sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anak dari semua lapisan serta sebagai upaya untuk revitalisasi Posyandu guna meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan serta menjauhkan para anak dari penyakit polio dan campak yang dapat menyebabkan kelumpuhan, baik di pedesaan maupun di perkotaan demi masa depan anak-anak yang kita cintai, agar lebih baik dan lebih berkualitas."
Hal itu, dikatakan Sekda Provinsi Papua, Drs. Andi Baso Bassaleng, saat membacakan sambutan Menkes, pada pencanangan PIN Provinsi Papua putaran ke-V, di Halaman Gereja Sion Dok VII Jayapura, Rabu (12/04) pagi.
Menurut Sekda saat membacakan sambutan Menkes, pelaksanaan PIN atau penetesan vaksin polio maupun campak putaran kelima yang dilakukan pada saat ini, bertujuan memutuskan mata rantai penularan virus polio liar di bumi Indonesia, sehingga pada tahun 2008, sertifikasi Indonesia bebas polio dapat dicapai.
Lebih lanjut digambarkan, PIN tahun 2005 telah dilaksanakan dengan cukup sukses, dengan hasil 95,0% balita tercakup pada putaran pertama, sebanyak 97,4% balita tercakup pada putaran kedua dan sebanyak 98,1% balita pada putaran ketiga, serta pelaksanaan PIN tahun 2006 dengan cakupan 97,4% pada PIN putaran keempat lalu.
Keberhasilan tersebut, tidak luput dari adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pelaksanaannya PIN.
"Walupun kita beberapa kali telah berhasil melaksanakan PIN dengan baik dan telah berhasil menurunkan jumlah penderita lumpuh akibat infeksi polio liar, namun kita harus berpacu, berusaha untuk memutuskan mata rantai penularan infeksi virus polio liar sampai tuntas dengan memberikan kekebalan kepada anak-anak balita kita."
Disamping itu, karena upaya kita selama ini masih belum cukup, mengingat sampai Februari 2006 jumlah penderita akibat virus polio liar secara kumulatif telah mencapai 305 anak yang tersebar disepuluh Provinsi dan 48 Kabupaten Kota, serta penderita terakhir dilaporkan terjadipada tanggal 15 Januari 2006 di Kabupaten Bondowoso dan 20 Februari di Aceh Tenggara, maka kita perlu memberikan lagi imunisasi polio pada PIN putaran kelima yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2006, karena virus polio liar diduga masih berada disekitar kita dan mengancam balita yang belum diimunisasi," kata Menkes.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Tigor Silaban, melaporkan bahwa PIN putaran V, dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, untuk mencegah berjangkitnya penyakit polio pada anak-anak, dalam menyongsong sertifikasi Indonesia bebas polio tahun 2008 dan khusus untuk Papua, Irjabar dan Mauluku Utara juga untuk mencegah berjangkitnya penyakit campak.
Lebih lanjut dikatakan, khusus untuk Provinsi Papua sampai saat ini tidak ditemukan kasus polio liar, namun untuk penyakit campak pada saat ini, telah mulai muncul di beberapa kabupaten.. Terkait dengan itu, untuk mencegah penyebaran khasus polio dari daerah lain dan campak yang mulai muncul, kegiatan PIN serta imunisasi rutin polio dan campak, pada semua bayi dan wanita mutlak harus dilaksanakan.
Tigor mengakui, pada PIN putaran IV bulan Februari Tahun 2006 yang lalu, cakupan imunisasi polio di Papua mencapai rata-rata 67,14 persen. Cakupan tersebut, masih jauh dari hasil cakupan nasional yang rata-rata diatas 90 persen, sehingga menjadikan Provinsi Papua termasuk daerah yang rawan terhadap penyebaran penyakit polio.
Untuk pelaksanaan PIN kali ini, katanya, merupakan kelanjutan dari PIN putaran IV dengan sasaran mencakup sebanyak 253.623 bayi dan balita umur 0 - 5 tahun, sedangkan sasaran untuk imunisasi campak mencakup 253 bayi dan anak-anak umur 6 bulan - 15 tahun yang tersebar di 20 kabupaten/kota, 188 kecamatan, 2.393 desa. Dan akan dilaksanakan dikurang lebih 4.000 pos PIN.**