Pemerintah Provinsi Papua menyambut rencana
perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang memprioritaskan
penerimaan pada tenaga pendidikan maupun kesehatan.
Kepada pers di Jayapura pekan kemarin, Sekretaris Daerah
(Sekda) Papua Hery Dosinaen membuka kemungkinan mendorong tenaga honorer K2 di
provinsi untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kendati begitu, pihaknya ingin memprioritaskan pengangkatan
tenaga honorer K2 kepada Orang Asli Papua (OAP). Apalagi sebagian besar
diantaranya telah mengabdi dan menjadi tenaga honorer sekitar belasan tahun.
“Makanya, nanti kami akan segera bentuk tim kajian untuk menyampaikan kepada Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang langkah-langkah
apa yang harus diperuntukan bagi kami di
Papua,” terang Sekda.
Sebelumnya Pemerintah Pusat telah memberi aba-aba untuk
membuka lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di bumi cenderawasih.
Belum ada keputusan mengenai waktu pelaksanaannya, namun
dipastikan perekrutan CPNS 2018 akan digelar secara bersamaan dengan formasi
2014 yang belum terselenggara sampai detik ini.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Papua Nicolaus Wenda, baru-baru ini.
Dia katakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat
kepastian mengenai jumlah kuota yang akan diberikan bagi Provinsi Papua dalam
perekrutan formasi Tahun 2018.
Oleh karenanya, diimbau bagi pemerintah kabupaten dan kota
agar secepatnya menyusun kebutuhan pegawai berdasarkan analisis jabatan dan
analisis beban kerja, guna menjadi acuan bagi pemerintah pusat dalam menetapkan
kuota.
Sementara ditanya apakah ada pengkhususan jurusan dalam
perekrutan CPNS, dia sebutkan hal itu dikembalikan dan bergantung pada
kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota.
“Yang pasti penerimaan nanti untuk semua jurusan. Tapi kalau
ada pengkhususan itu tergantung dari pemdanya,” ucap dia.