Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti, Senin (19/3), mengunjungi Kabupaten Merauke, guna meninjau pembangunan
sektor kelautan dan perikanan di “kota rusa” tersebut.
Dalam kunjungan itu, Menteri KKP didampingi Penjabat
Sementara (Pjs) Gubernur Papua Soedarmo, diterima Bupati Kabupaten Merauke didampingi
Forkompinda setempat.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Soedarmo menyebut
pembangunan sektor kelautan dan perikanan Papua periode 2013-2017, mengalami
peningkatan.
Peningkatan terjadi pada produksi perikanan budidaya 1.09
persen dengan luas lahan 1.02 persen, dan jumlah pembudidaya 2.5 persen.
“Bahkan pengembangan perikanan budidaya itu secara merata tersebar
di 29 kabupaten/kota dan berbasis pada lima wilayah adat, yakni Anim ha, Mamta,
La Pago, Saireri, dan Me pago,” kata dia.
Kendati begitu, produksi perikanan tangkap 2013-2014
dilaporkan meningkat 1.01 persen, namun 2014-2016 mengalami penurunan produksi.
Penyebabnya karena diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI
No 56/PERMEN-KP/2014 tentang moratorium.
“Tapi sebenarnya di satu sisi, kebijakan moratorium walaupun
dari sisi produksi ikan menurun, namun berdampak terhadap meningkatnya
kesejahteraan masyarakat dengan jangkuan penangkapan ikan semakin dekat,”
terang dia.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze mengatakan potensi laut
yang ada di wilayahnya sangat berlimpah, untuk itu, wajib untuk dijaga serta
dipelihara.
Dia tambahkan, jika laut Wilayah Selatan tidak dijaga dan
hasilnya selalu dicuri oleh nelayan asing, tentu tidak akan membawa manfaat
bagi masyrakat dan daerah.
Untuk itu, dirinya meminta para nelayan, khususnya orang
asli Papua harus mampu bersaing dengan nelayan non Papua.