Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti mendorong ekspor ikan langsung dari Kabupaten Merauke ke luar
negeri, diantaranya negara-negara di pasifik maupun Australia.
Hal itu disampaikan Menteri Susi, saat bertatap muka dengan
nelayan di “kota rusa”, baru-baru ini.
Dia katakan, saat ini ikan dari Merauke sebagian besarnya
dibeli oleh pengusaha dengan harga murah dan dibawa ke Jakarta lalu
didistribusikan ke berbagai daerah bahkan luar negeri dengan harga yang jauh
lebih mahal.
Sayangnya, tak mudah untuk memutus hal semacam ini, sebab
terlalu banyak kepentingan dan bisnis yang menguasai jalur logistik dari
Merauke menuju ke wilayah barat Indonesia.
“Intinya ikan dari Merauke itu muter-muter dulu baru dijual
(sehingga mahal). Tentu saja tidak mudah melepas perubahan dengan membuka jalur
dari Merauke ke luar negeri, namun perlu diupayakan karena jika ikan dibawa
langsung dari Papua ke Darwin (Australia) misalnya, maka anggaran orang Papua
untuk membeli kebutuhan lainnya, seperti ayam akan jauh lebih murah,” serunya.
Menurut dia, hasil ikan dari Biak maupun Merauke jika
diangkut ke Jakarta lallu diekspor, menjadi sangat tidak efisien. Dengan begitu kedepan, dirinya mewacanakan
untuk mengekspor ikan langsung dari Papua ke luar negeri, kemudian untuk
mengurangi biaya, kapal itu akan kembali dengan membawa pulang logistik lain.
“Namun untuk mewujudkanya tentu butuh kerja sama dari semua
pihak. Sebab untuk mewujudkan hal ini menjadi persoalan sekaligus pekerjaan
rumah bersama, dan semua pihak harus terbuka dan berkomitmen kuat,” harap dia.
Pada kesempatan itu, Menteri mengaku akan selalu berkomitmen
kuat untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia. Untuk itu, apa yang sudah
dilakukan jangan sampai dibalik lagi.
Dirinya pun menawarkan untuk membawa 100 nelayan dari
Merauke, untuk mengikuti pelatihan menangkap ikan di Cilacap atau Sukabumi.
Berikut Pelabuhan Ratu atau Pantura.