Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua
mendorong pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pengelola alat mesin
pertanian bagi petani di Kabupaten Merauke. UPTD ini diyakini mampu membantu
pengelolaan alat pertanian bagi petani.
“Kami rasa perlu segera dibentuk UPTD pengelola alat mesin
pertanian seperti yang dilakukan di provinsi lain. Dengan begitu, harapannya
kedepan para petani Papua tidak mengalami kesulitan,” terang Kepala Dinas
Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua Semuel Siriwa, di Jayapura, kemarin.
Sebelumnya, lanjut dia, telah dibentuk tim brigade namun
belum mampu bergerak secara maksimal mengelola seluruh mesin-mesin pertanian.
Dengan demikian penggunaannya belum optimal dan berjalan sebagaimana mestinya.
“Dari laporan ada 2494 unit mesin yang diserahkan ke petani
dan sayangnya tidak bisa semua terpakai dengan baik di lapangan”.
“Makanya, memang perlu ada UPTD yang langsung bertugas
membimbing pemanfaatan mesin itu dan ketersedian suku cadangnya,” ungkapnya.
Sebab selama belum terbentuk UPTD itu, sambung Semuel,
dirinya memprediksi dua sampai tiga tahun kedepan akan banyak mesin pertanian
yang mangkrak di lapangan.
“Dan tentunya kami berharap jangan sampai hal itu terjadi.
Karena akan memberi kerugian yang amat besar bagi pemerintah dan petani di masa
mendatang,” terang dia lagi.
Hal penting lain, tambah dia, para petani di Merauke sampai
hari ini membutuhkan adanya irigasi yang mampu mengairi 38 ribu hektar sawah.
Apalagi pada tahun ini akan ada penambahan cetak sawah seluas 800 hektare di
Merauke, sehingga membutuhkan pengairan yang cukup.
“Tentunya harus ada ketersediaan air yang cukup di Merauke.
Apalagi saat ini sudah bisa tanam tiga kali. Namun selain irigasi, harus pula
ada dukungan pupuk untuk mendukung proses tanam padi ini bisa berkesinambungan
dan meningkat,” pungkasnya.