Menkopolhukam Wiranto menilai peran petani
sangat vital dalam menyokong ketersediaan pangan di seluruh bumi cenderawasih.
Oleh karena itu, dia menyebut profesi tersebut sangat terhormat sehingga pantas
disebut sebagai pahlawan baru di Indonesia.
Hal demikian disampaikan Menkopolhukam Wiranto dalam
sambutannya pada panen padi bersama Mendagri, Kementerian Pertanian, Penjabat
Gubernur Papua serta Pemda setempat, di Kampung Marga Mulya, Distrik Semangga,
Kabupaten Merauke, Senin (16/4).
“Kalau jaman perang dulu tentara meninggal disebut pahlawan.
Yang berperang diebut pahlawan. Tapi kalau tidak berperang siapa yang disebut
pahlawan? (Yang pantas disebut) pahlawan saat ini adalah petani yang bisa
siapkan ketahanan pangan,” terang dia.
Wiranto juga menekankan pentingnya pangan dalam kehidupan
sehari-hari sebab menurut dia negara bisa aman jikalau perut kenyang. Artinya,
dalam berpolitik pun wajib perut dalam keadaan kenyang.
“Nda bisa kampanye kalau perut lapar. Gak bisa pidato kalau
perut lapar, makanya perut diisi dulu supaya sehat. Kalau sehat baru dibikin
kerjaannya”.
“Maka saya sangat bersyukur Merauke sekarang bagian dari
lumbung pangan nasional yang berorientasi ekspor karena sudah bisa cukupi
kebutuhan beras sendiri,”tegas dia.
Dia mengaku sangat bersyukur dengan panen raya kali ini,
dimana hal itu menandakan pemerintah setempat telah berhasil membangun areal
persawahan maupun pertanian, yang menghasilkan padi dan menabiskan Merauke
sebagai lumbung pangan nasional.
“Untuk itu saya terima kasih atas kerja keras petani. Karena
atas kesungguhan petani ini bisa menciptakan pangan nansional. Sekali lagi
terima kasih kepada bupati dan jajaran yang sudah mendorong petani
mengembangkan produksinya di Merauke,” pungkasnya.
Hasil panen raya bersama di Kampung Marga Mulya, Distrik
Semangga, Kabupaten Merauke, tercatat sebanyak 80 hektar dari luas tanam yang
ada, sebesar 1.025 hektar. Total luas tanam padi di Kabupaten Merauke musim
2017/2018 saat ini tercatat 33.561,75 hektar.
Hadir dalam panen padi tersebut, diantara Penjabat Gubernur
Papua Soedarmo, perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Pertanian, Forkompinda
Papua, serta Bupati Merauke Frederikus Gebze dan jajaran.