Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mendorong seluruh organisasi wanita di
bumi cenderawasih, untuk dapat melestarikan tanaman sagu dengan melakukan
penanaman 1000 pohon.
Upaya tersebut berangkat dari pengamatanya terhadap tanaman
sagu di Provinsi Papua yang saat ini dinilai semakin punah.
“Padahal keunggulan kita di Papua adalah tanaman sagu (tapi
saya lihat semakin punah). Karena itu saya ingin ada 1000 perempuan Papua tanam
1000 pohon sagu di tanah ini. Tinggal cari lahan dimana, kita tanam sama-sama
untuk pelestarian,” terang Menteri Yembise dalam kunjungannya ke Jayapura,
Papua, pekan lalu.
Dia berharap semua pihak di Papua dapat menjaga dan mulai
melestarikan tanaman sagu. Dia khawatir jika tak dilestarikan, tanaman tersebut
akan benar-benar hilang. Bahkan provinsi ini mulai kalah dari Kabupaten Meranti
yang kini telah menjadi salah satu daerah penghasil sagu dalam jumlah yang
besar.
“Padahal bahan bakunya diambil dari Papua. Makanya saya
harap minta kita harus jaga tanaman sagu jangan sampai hilang. Karena generasi
kita akan menangis kalau sagu ini hilang,” imbaunya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengimbau
seluruh kabupaten di bumi cenderawasih, agar meniru Kabupaten Kepulauan
Meranti, Riau, dalam memproduksi sagu.
Dimana hanya dengan luas sekitar 12 ribu hektar, pabrik kilang
sagu yang ada mampu meraup keuntungan sekitar Rp300 juta perbulan. Sementara
petani sagu pembudidayanya bisa menerima sekitar Rp17 juta s/d Rp20 juta
perbulan.
“Ini baru 12 ribu hektar. Coba bayangkan pabrik tersebut
dikembangkan di Provinsi Papua yang memiliki luas lahan yang bisa ditanami sagu
sekitar 1 juta hektar. Ini kalau kita manfaatkan secara maksimal, saya yakin
hasil produksi di Papua bisa lebih banyak dibanding sebelumnya,” terang dia.
Hal menarik lainnya, lanjut Soedarmo, bahan sagu yang digunakan
oleh Pemkab Kepulauan Meranti, dibeli dari Provinsi Papua. “Jadi, meski
Provinsi Papua yang siapkan bahan sagu ke Kepulauan Meranti, justru provinsi
ini memiliki hasil lebih sedikit dibandingkan yang dilakukan daerah lain”.
“Makanya, ini yang barangkali bupati dan walikota di Papua
jadikan perhatian. Sebab kita di Papua ini memiliki wilayah luas dan punya
lahan besar untuk ditanami sagu. Makanya, saya imbau pemkab di Papua juga bisa
studi banding ke Kepulauan Meranti”.
“Dengan demikian, hasil bumi Papua bisa dikembangkan untuk
menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat diatas
negeri ini,” ucapnya.