Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) Provinsi Papua mewarning para konsultan perencana agar dalam bekerja tak
hanya mengandalkan alat GPS maupun internet.
Menurut Kepala Dinas PUPR Papua, Djuli Mambaya, dirinya tak
segan-segan mem-blacklist konsultan perencana yang tak turun ke lapangan
(lokasi proyek). Sebab perencanan pekerjaan dengan mengandalkan GPS maupun
internet, dikhawatirkan berpengaruh pada hasil pekerjaan.
"Hati hati sekali lagi saya ingatkan konsultan
perencanaan harus betul-betul turun ke lapangan. Kemudian membawa sendiri alat
ukurnya. Tidak boleh lagi hanya pake GPS atau internet lalu merencanakan dari
luar Papua”.
“Sekali lagi ini sangat berbahaya karena pekerjaan
perencanaan kegiatan infrastruktur di Papua itu harus dikerjakan secara manual
dan secara mendetail. Sebab lagi-lagi kondisi geografis Papua ini sulit dan
berbeda dengan wilayah lain di Indonesia,” terang dia di Jayapura, pekan lalu.
Tak hanya itu, Kepala Dinas PUPR juga menyebut siap
mengambil langkah tegas terhadap konsultan perencanaan yang hanya melakukan
copy paste dokumen perencanaan dari proyek-proyek yang telah dikerjakan
sebelumnya.
“Sebab kita akui memang ada begitu banyak konsultan
perencanaan yang ikut tender di Papua secara online. Jujus saja ada yang sudah
menang kemarin tapi tidak ada tidak staf atau kantornya dimana”.
“Namun karena yang bersangkutan menang tender sehingga
menjadi pelaksana pekerjaan perencanaan. Untuk itu, saya kita ini juga kita
harus tegas sebab jangan sampai nanti yang dirugikan adalah kami di dinas dan
masyarakat sebagai pengguna fasilitas yang dibangun oleh pemerintah daerah
tersebut,” ucap dia.
Sebelumnya, Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri
mengakui banyak perencanaan program atau kegiatan yang dilaksanakan pada
akhirnya tak tepat sasaran.
Hal demikian dikarenakan upaya perencanan dan pengendalian
program atau kegiatan, kerap diabaikan saat praktek di lapangan.
Dia katakan, pentingnya pengendalian karena sebagai upaya
mendeteksi permasalahan pembangunan. Selain itu, diharapkan agar pengelolaan
dana-dana pembangunan pun dapat dilakukan tepat sasaran sampai pada
pertanggungjawabannya pun benar-benar akuntabel dan trasparan.