Penjabat Gubernur Papua
Soedarmo memberi sinyalemen bakal memecat para kepala organisasi perangkat
daerah (OPD) yang “malas” menghadiri sejumlah undangan rapat maupun kegiatan
pemerintahan di lingkungan pemerintah provinsi.
“Sebab kalau tidak hadir (saat diundang rapat
dan kegiatan pemerintahan) itu kan menyepelekan. Saya tidak mau seperti itu.
Makanya saya minta Asisten Bidang Umum catat (Kepala OPD) yang tidak hadir”.
“Kita langsung kasi teguran pertama sampai
ketiga. Kalau masih bandel kita copot. Pokoknya kalau mereka tidak bisa ikuti
aturan kita copot,” tergas Soedarmo di Jayapura, kemarin, dalam satu
kesempatan.
Soedarmo menyebut sangat hafal dengan para
Kepala OPD di lingkungan pemerintah provinsi yang sering tak hadir dalam
berbagai undangan. Bahkan tak sedikit dari mereka tak hadir tanpa keterangan.
Sikap itu, lanjutnya, sangat tidak menghargai
pimpinan padahal setiap kepala OPD wajib mentaati aturan dalam pemerintahan.
“Makanya saya harap hal seperti ini agar tidak dibiasakan. Ini sebuah
organisasi. Perlu sekali lagi taat pada aturan untuk kebersamaan kita”.
“Makanya saya ingatkan Kepala OPD tolong kalau
tidak bisa hadir paling tidak ada pemberitahuan. Dengan pemberitahuan berarti
ada penghargaan dan penghormatan terhadap yang mengundang. Sebab sudah prinsip
saya dalam hidup yang tidak pernah melihat golongan dan status pegawai. Tetapi
jika tidak menghormati saya, maka kami pun akan ambil sikap tegas pada yang
bersangkutan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Soedarmo juga menyoroti
pelaksanaan sejumlah kegiatan pemerintahan yang kerap “ngaret” atau molor
sekitar setengah hingga satu jam. Dia berharap kedepan tak ada lagi kegiatan
yang molor, karena ketepatan waktu dan disiplin merupakan hal yang wajib dalam
pemerintahan.
“Saya ingatkan kembali terkait masalah
disiplin. Saya paling prinsip soal disiplin dan ketepatan wakktu. Kalau
sekarang kegiatan ditetapkan pukul 09.00 Wit, namun diundur hingga pukul 9.30
Wit untuk hari ini saya maklumi dalam bulan puasa. Mungkin masih banyak yang
ketiduran, tetapi berikutnya kegiatan wajib tepat waktu”.
“Ini masalah disiplin, ketepatan waktu harus
menjadi prioritas. Harus menjadi dasar bagi seluruh pegawai yang ada di lingkungan
pemerintah provinsi,” tuntasnya.