Pemerintah Provinsi Papua
segera menyikapi “meroketnya” harga tiket penerbangan jelang hari raya Idul
Fitri, yang sebagian besar naik diatas 100 persen.
Menurut Penjabat Gubernur Papua Soedarmo,
kenaikan harga tiket masih dapat ditoleransi jika hanya sebesar 50 persen. Bila
sudah melebihi separuh angka normal maka mesti ditertibkan.
“Makanya saya segera berkoordinasi dengan
dinas perhubungan untuk bisa tertibkan hal-hal semacam ini. Sebab kita mau
tertibkan yang aneh-aneh seperti ini,” terang Soedarmo, disela-sela sidak
sembilan bahan pokok (sembako) di Jayapura, kemarin.
Menurut dia, mestinya harga tiket diberlakukan
sama dan online seperti angkutan darat go-jek yang dapat diakses oleh semua
pihak secara transparan. Dilain pihak, dia mengharapkan ada penetapan harga
ambang atas dan bawah oleh pemerintah, terhadap harga jual tiket pesawat.
“Mestinya pada momentum jelang liburan saat
begini, harus ada batasan atas dan bawah untuk harga tiket. Sehingga jangan
naik sekian kali lipat. Sebab ke Wamena sampai Rp2 jutaan. Biasanya Rp800 ribu.
Sehingga memang saya akan buat surat edaran untuk menyikapi kenaikan harga
tiket ini,” ucap dia.
Dia berharap momentum libur hari raya
keagamaan tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu apalagi pihak airlines, guna
menjual harga tiket yang mencekik.
“Sebab kasihan mereka menabung banyak
untuk memberi nanti kepada keluarga di kampung, justru sebaliknya hanya digunakan
untuk membali tiket,” serunya.
Sebelumnya, Staf Ahli Gubernur Papua Bidang
Politik dan Kesatuan Bangsa, Simeon Itlay menginstruksikan dinas perhubungan,
untuk segera menertibkan para calo di bandara-bandara, yang menyebabkan
melambungnya harga jual tiket.
Hal ini disampaikan Simeon Itlay saat
memberikan arahan pada rapat koordinasi optimalisasi pelayanan sarana
transportasi mengantisipasi Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H 2018 sekaligus
buka puasa bersama mitra perhubungan, Kamis (7/6).
Pihaknya juga berharap ada sanksi tegas bagi
para calo yang menyebabkan harga tiket melambung tinggi.
“Saya baru kembali dari Jayawijaya. Dimana
kemarin harga tiket Jayawijaya - Jayapura sangat gila-gilaan. Jangankan mahal,
untuk mendapatkan tiket saja sangat sulit baik untuk masyarakat maupun pejabat
pemerintah.”
“Sehingga saya minta ini jadi perhatian sebab harga
tiket Jayawijaya – Jayapura yang sebelumnya Rp800.000 kini naik hingga Rp2 juta
bahkan Rp3 jutaan. Saya bicara fakta sehingga harapan saya hal seperti ini
jangan terjadi lagi dilain waktu,“ jelas dia.