Komando Daerah Militer
(Kodam) XVII Cenderawasih dalam peta politikny menilai, empat kabupaten di
Papua rawan akan konflik saat pelaksanaan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) 27
Juni 2018 mendatang.
Menurut Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI
George Elnadus Supit, keempat kabupaten tersebut yakni Puncak, Mimika,
Mamberamo Tengah dan Jayawijaya. Kendati demikian, ia menyebut seluruh daerah
pegunungan memiliki kerawanannya tersendiri.
Sebab sampai saat ini, masih ada kelompok
separatis yang berpotensi menimbulkan kerugian atau bencana bagi pelaksanaan
Pilkada diatas negeri ini.
“Sehingga kalau kita tidak waspadai, ini tentunya
sangat berbahaya. Sehingga diharapkan lembaga yang memiliki kewenangan mesti
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan Pilkada. Dengan kata lain harus
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” terang dia, pada rapat koordinasi
pelaksanaan pilkada gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati,
di Jayapura, Jumat (8/6).
Dia pastikan, dalam hal pengamanan, Kodam XVII
Cenderawasih sudah siap “tempur” dengan cara memberi bantuan kekuatan kepada
pihak Kepolisian (Polda Papua). Dimana, saat ini disiagakan kurang lebih 3.200
personil untuk mengawal pelaksanaan Pilkada.
“Sebab perkembangan situasi keamanan sudah
menonjol jelang Pilkada. Seperti yang terjadi di Mimika (pembakaran posko salah
satu kandidat), Mamberamo Tengah (Kantor KPU dan Panwas dibakar), dan Paniai
(pelemparan rumah salah satu calon).”
“Nah, ini contoh-contoh kerawanan yang
terjadi, sehingga kalau tidak diantisipasi mungkin bisa berakibat lebih parah.
Karena belum lagi ada konflik yang berpotensi terjadi baik secara perorangan
maupun kelompok,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam George Supit
mengimbau masyarakat sebagai peserta pilkada, partai politik pendukung, dan
para pendukung calon untuk menahan diri dan menciptakan keamanan saat
pelaksanaan Pilkada. Sementara KPU dan Panwas diminta untuk netral dan
berpegang pada aturan dalam menjalankan tugas-tugas.
Kapolda Papua
Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pilkada merupakan momentum yang baik
bagi kepolisian, namun tidak lebih kepada yang sifatnya teknis pengamanan.
“Mungkin kami lebih kepada yang sifatnya makro
agar semua pihak bisa sama-sama bangun kesepahaman didalam hadapai pilkada
serentak agar aman, damai, demokrastis dan bermartabat," sebut dia.