Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
tahun 2018 segera bergulir. Dimana Provinsi Papua pada tahun ini mendapat kuota
program ADEM sebanyak 350 orang dan Papua Barat 150 orang.
Bagi siswa dan siswi yang nantinya
terpilih, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Elias Wonda mengimbau agar tak
menyia-nyiakan kesempatan yang ada, apalagi sampai drop out dari sekolah.
“Saya harap para siswa yang
nantinya bersekolah di luar Papua harus
bisa menjadi contoh dan yang terbaik di kelasnya. Yang pasti mesti kerja keras
karena mereka hidup jauh dari keluarga. Intinya jangan sampai terlibat
pergaulan bebas dan merusak nama baik Papua,” harap dia.
Dia katakan, saat ini program ADEM merupakan salah satu
upaya dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) untuk melakukan pemerataan kualitas pendidikan, khususnya bagi
anak-anak Papua dan Papua Barat.
Dimana nanti, peserta program ADEM yang sudah lolos seleksi
dan telah selesai mengikuti tahap pembekalan di Hotel Sahid Jayapura, akan
dikirim ke 17 Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan di enam provinsi pulau Jawa,
yakni Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan DKI Jakarta.
Sementara untuk perekrutan tahun ini, diakui Elias,
peminatnya sangat banyak sekali namun semuanya belum dapat diakomodir.
“Bahkan sudah ada peminat yang mengikuti program tersebut
sejak 2013 lalu. Bahkan orang tua sendiri mengantarkan anaknya untuk mendaftar
mengikuti program dari Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan itu.”
“Sehingga bagi yang belum terakomodir kita berharap ada
kesabaran dari anak dan orang tua,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemprov Papua telah mengusulkan penambahan kuota
program ADEM mengingat tinggi minat para pelajar untuk memanfaatkan program
tersebut. Kendati begitu, Kepala Dinas Pendidikan Elias Wonda tidak memaksakan
hal tersebut dan tetap menerima keputusan pemerintah pusat terkait kuota yang
diberikan.