Dinas Perkebunan Provinsi Papua mengakui
petani lokal bumi cenderawasih belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang
mencapai 750 ton. Kendati demikian, pihaknya optimistis kedepan hasil produksi
kakao Papua bakal ada kemajuan yang signifikan.
Sebab produksi kakao merupakan perkebunan rakyat yang sangat
familiar dengan masyarakat Papua. “Belum lagi pada setiap sentra-sentra
pengembangannya dinas perkebunan terus menggalakan peningkatan produksi.”
“Hanya untuk sementara pengembangan kakao biasanya
terkendala serangan hama. Sehingga dengan adanya gerakan massal tiada hari
tanpa perawatan dan pemeliharaan tanaman kakao, diharapkan bisa meningkatkan
produksi tersebut,” ucap Kepala Dinas Perkebunan Papua Jhon Nahumury di
Jayapura, kemarin.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan
produksi kakao dengan melakukan perluasan areal, intensifikasi dan rehabilitasi
pertanian. Sebab komoditas kakao dari Papua telah memiliki pangsa pasar yang
baik.
Hanya saja yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan perluasan
areal, intensifikasi dan rehabilitasi pertanian guna meningkatkan produksi
meningkat. Dilain pihak, berupaya menurunkan hama penyakit.
Menurutnya, baru-baru ini pihaknya telah mengembangkan
sentra perkebunan kakao di sejumlah kabupaten, diantaranya, Sarmi, Keerom,
Nabire dan Yapen, guna meningkatkan hasil produksi biji coklat di Bumi
Cenderawasih.
Dengan pengembangan sentra perkebunan kakao itu, diharapkan
bisa meningkatkan hasil produksi coklat di Papua.
Selain itu, pihaknya bakal mendorong perluasan areal
perkebunan, dengan mengembangkan pemeliharaan kebun kakao. “Dengan perluasan
ini diharapkan hasil produksi coklat kedepan akan lebih meningkat dibanding
sebelumnya,” kata dia.
Ditambahkan, wilayah Mamta sangat strategis untuk kembangkan
komoditas kakao. Oleh karenanya, potensi yang ada tersebut mesti terus
dikembangkan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda
Papua, Noak Kapisa mengatakan produksi komoditas Papua harus terus didukung
agar dapat lebih berkembang.
“Kalau kopi di Kabupaten Dogiyai ini kan sudah mulai bangkit
lagi dengan mengintensifkan varietas yang sudah ada. Kini tinggal kita
meningkatkan komoditas kakao di Mamta sehingga bisa kita jual ke luar daerah,”
harapnya.