Pemerintah Provinsi Papua
diusulkan untuk membuka areal persawahan di Kabupaten Jayapura, dimana hasilnya
dapat dijual kepada negara-negara di wilayah pasifik yang membutuhkan.
Hal demikian disampaikan Anggota Komisi VII
DPR RI Nazaruddin Kiemas, saat berkunjung ke Kantor Gubernur Dok II Jayapura,
kemarin.
Diceritakan, saat dirinya berkunjung ke
sejumlah negara di pasifik, diketahui bahwa sebagian besar makanan utama mereka
adalah sukun yang juga sebagai pengganti
karbohidrat. Kebutuhan akan sukun saat ini diketahui sudah tak bisa mencukupi
lagi.
“Dengan demikian dalam waktu yang tidak
terlalu lama masyarakat pasifik itu sudah kekurangan karbohidrat. Bahkan mereka
sempat minta beras dari Indonesia. Nah, kalau diadakan dari pulau Jawa kan tak
mungkin karena terlalu jauh. Nah peluang inilah yang kita harap bisa ditangkap
oleh Pemprov Papua,” terang dia.
Selain beras, masih banyak komoditi yang dapat
dijual ke negara-negara pasifik seperti , Papua Nugini (PNG), Vanuatu, Salomon
Island, Kerajaan Tonga, New Caledonia dan lainnya. Pihaknya berharap pemimpin
Papua yang nantinya dilantik beberapa bulan lagi, bisa menindaklanjuti usulan
ini.
“Sebab sekali lagi ini potensi pasar yang luar
biasa. Papua punya potensi untuk menjalin kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan
negara –negara pasifik. Sehingga bila tak dilakukan sejak saat ini maka menjadi
sebuah kerugian bagi kita,” ucapnya.
Nazaruddin Kiemas pada kesempatan itu juga
mempertanyakan perkembangan pembangunan pabrik semen di Papua. Menurut dia, jika
rencana pembangunan pabrik semen di Papua sudah ada, dia berharap keberadaannya
mampu menunjang perekonomian daerah.
“Intinya kita harap nanti pabrik ini bisa
meningkatkan perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja,” ujar dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Papua mewacanakan pembangunan
pabrik semen, dan saat ini sedang
melakukan studi kelayakan untuk membangun pabrik semen curah di kawasan Pomako,
Timika. Pabrik Semen Papua ini nantinya dikelola Perusahaan Rakyat Papua
Sejahtera (RPS), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Papua.