Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengajak
para pemabuk (orang yang biasa mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan),
untuk dapat mengubah kebiasaan buruk itu dengan hal yang lebih positif,
diantaranya seperti menjadi “pecandu” kopi.
Dengan meminum kopi, lanjut dia, efek yang ditimbulkan
adalah membuat stamina tubuh menjadi lebih prima. Sebaliknya mengkonsumsi
minuman keras secara berlebih justru menyebabkan menurunnya kemampuan mental seseorang.
“Bahkan bisa berujung pada perbuatan yang mengarah ke
kriminal. Makanya, anak muda maupun masyarakat Papua saya ajak untuk mulai
mengarah pada kegiatan yang positif, seperti gemar minum kopi.”
“Bahkan saya yakin kalau para generasi muda dan masyarakat
bisa merubah kebiasaan dari pemabuk menjadi peminum kopi di rumah atau di cafe maupun
kedai-kedai, maka ini bisa mengalihkan mereka dari yang tadinya kerap miras
menjadi suka minum kopi. Sehingga angka kasus kriminal pun akan bisa ditekan,”
terang Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.
Dia meyakini kegiatan festival kopi pertama di Papua yang baru saja dilaksanakan itu, akan sangat
baik jika dilaksanakan minimal setahun sekali. Dengan begitu, paradigma
masyarakat menjadi warga yang gemar minum kopi lokal akan bisa diwujudkan.
Sebab selain mampu merubah paradigma pemabuk menjadi peminum
kopi, juga diyakini mampu mengurangi tingkat kecanduan generasi muda Papua
terhadap narkoba dan sejenisnya.
“Sudahlah anak muda, daripada narkoba atau hirup lem yang kadang-kadang
saya lihat ada di pinggir jalan, lebih baik jadi penggemar kopi. Sebab baik
miras, narkoba maupun sejenisnya dipastikan tidak akan memberikan masa depan
yang cerah kepada seseorang.”
“Sebaliknya kehancuran yang akan menimpa mereka apalagi jika
tindakan itu disertai dengan perbuatan kriminal yang merugikan orang lain,”
tegasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Papua kerja sama
dengan Pemprov Papua serta pihak perbankan menggelar festival kopi yang
pertama, di Halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Kota Jayapura, pekan lalu.
Penjabat Gubernur berjanji akan segera mempromosikan salah
satu komoditi andalan bumi cenderawasih itu. Sebab dia menilai kopi Papua tak
kalah dengan buatan daerah bahkan negara lain. Bahkan kopi Papua memiliki
prospek yang baik untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Saya tahu betul bahwa kopi Papua tidak kalah dari daerah
lainnya di Indonesia, termasuk luar negeri. Saya sudah bandingkan kopi dari
Kolombia dengan Papua, ternyata kopi kita masih lebih enak.”
“Makanya promosi nanti akan dilakukan di luar negeri melalui
mitra kita yang saat ini hadir. Sebab nanti akan ada pameran kopi di Boston USA,
tetapi pada September nanti saya akan kirim tim ikuti pameran kopi dibawah
Menara Eiffel, Perancis,” tuturnya disela-sela kegiatan itu.