Lazimnya pelaksanaan apel Senin pagi hanya
digelar sebanyak satu kali oleh Pemerintah Provinsi Papua. Kali ini berbeda,
dimana pelaksanaannya digelar dua kali, pagi dan siang di Halaman Kantor
Gubernur Dok II Jayapura, Senin (6/8).
Apel yang kedua pada pukul 12.00 Wit tersebut, nyatanya
merupakan sanksi bagi tiga ratus aparatur sipil negara (ASN) yang tak hadir
pada apel pagi.
Tidak hanya harus melaksanakan apel, para pegawai negeri ini
mendapat teguran keras dari Penjabat Gubernur Papua Soedarmo agar tidak lagi
telat apalagi bolos.
“Ini apel kedua bagi yang tadi pagi tidak datang. Jadi sekarang
kita tidak hanya kasih teguran kemudian tanpa ada sanksi yang diberikan. Tak
adil seperti itu. Sebab jika kondisi seperti ini dibiarkan dikhawatirkan selamanya
terus begitu (ada pegawai telat atau bolos apel pagi),” tegasnya saat
memberikan amanat.
Tugas ini, lanjut dia, sebenarnya menjadi wewenang pejabat
Eselon III dan pimpinan organisasi perangkad daerah (OPD). Sayangnya, tidak
berjalan sesuai harapan sehingga secara terpaksa dirinya mengambil alih.
“Cobalah kita sadar diri sebab saya sendiri sebagai gubernur
kalau tidak masuk kerja atau tugas luar, selalu menyampaikan kepada Sekda
supaya diketahui. Walaupun sebenarnya kalau saya mau pergi kemana sebetulnya
tak ada masalah (tak perlu melapor). Tetapi komunikasi dan koordinasi semacam
ini harus dibangun dalam sebuah organisasi,” ucap dia.
Yang terpentig menurut Soedarmo, seluruh pegawai mesti
mengedepankan rasa saling menghargai dan kerja sama yang baik dalam sebuah
organisasi. ASN juga dituntut tak hanya menuntut hak tetapi kewajiban dibawah
rata-rata.
Artinya, harus ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. “Saya
hanya minta kewajiban setiap Senin melaksanakan kegiatan upacara bendera. Sehingga
kalau bisa diikuti. Sekali lagi harus ada keseimbangan jangan hanya menuntut
hak saja tapi kewajiban tak dilakukan,” katanya.
Diketahui, pada apel Senin pagi sekitar puku 08.00 Wit,
sekitar 1037 ASN di lingkungan pemerintah provinsi dilaporkan tak hadir tanpa
keterangan. Sementara pada apel Senin siang (yang kedua), hanya dihadiri
sekitar tiga ratusan ASN, dengan 700-an pegawai masih tanpa keterangan.
“Yang pasti untuk sekitar 700-an pegawai yang tak datang
hari ini, harus tetap hadir melakukan apel pagi pada Selasa (7/8) pagi sampai
lengkap sejumlah 700-an pegawai tanpa keterangan itu, hadir mengikuti
apel,” tegasnya.