Berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), saat ini seumlah wilayah di Papua Nugini (PNG) sementara terkena
wabah polio.
Polio merupakan penyakit virus yang sangat mudah menular dan
menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi. Dimana
pada kasus yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas,
kelumpuhan, atau dan kematian.
Berkenaan dengan hal itu, Penjabat Gubernur Papua
menginstruksikan para bupati melalui kepala kampung untuk dapat mengawasi
daerah perbatasan. Sebab dikhawatirkan, wabah itu dapat ditularkan dan dibawa
melalui “jalur tikus” yang sulit untuk diidentifikasi.
“Mengapa kita minta para kepala kampung, karena mereka
inilah merupakan ujung tombak kita di daerah perbatasan. Mereka yang bisa
memfilternya lebih dulu supaya tak bisa masuk ke lingkungannya,” terang dia.
“Apalagi untuk daerah yang belum memiliki pos lintas batas
negara (PLBN). Contohnya kabupaten Keerom. Para kepala kampung bahkan kepala
distrik ini yang kita dorong untuk melakukan pengawasan ketat terhadap masuknya
wabah itu,” terang dia.
Ditambahan dia, saat ini Provinsi Papua secara umum telah
melakukan penanganan melalui imunisasi untuk membendung virus penyakit yan
berpotensi muncul kepada masyarakat, lebih khusus anak-anak.
Bahkan canangkan bulan Juni lalu telah dicanangkan perang
terhadap campak dan rubella melalui aksi imunisasi massal dengan sasaran 1 juta
anak di 28 Kabupaten dan 1 kota.
“Sehingga pada Agustus ini kita akan secara serentak
melaksanakan imunisasi campak, rubella dan polio di seluruh provinsi Papua.
Melalui imunisasi ini, kita harapkan anak-anak bisa terbebas dari campak,
rubella dan polio,” terang dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menyatakan “perang”
terhadap penyebaran penyakit campak dan rubella yang kian nyata mengancam
kehidupan anak-anak bumi cenderawasih.
Salah upaya perlawanan terhadap dua penyakit mematikan itu,
yakni melakukan imunisasi sejak dini guna melindungi seluruh anak-anak, baik di
wilayah perkotaan maupun perkampungan.
Tak tanggung-tanggung, menurut Penjabat Gubernur Papua
Soedarmo, ada sekitar satu juta anak di provinsi tertimur di Indonesia
tersebut, yang bakal menjadi target imunisasi pencegahan penyakit campak dan
rubella.
“Mengapa mesti digalakkan sejak sekarang, karena hampir
semua wilayah di provinsi ini, cukup rentan terhadap resiko campak dan Rubella.
Sehingga kita ingin melakukan imunisasi dengan target cakupan 100 persen
diseluruh pelosok tanah ini,” terang dia.