03May 06
- Uncategorized
- 2829 x dilihat.
Jayapura-Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing global dewasa ini merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu, pelaksanaan pembangunan sector pendidikan menempati posisi urutab nomor 1 dalam skala prioritas pembangunan di Papua. Berkaitan dengan hal tersebut, dengan memperhatikan anamat UU Nmor 21 Tahun 2001 tentang Otsus bagi Papu, Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P & P) Provinsi Papua telah mengembangkan dan melaksanakan berbagai program pembangunan pendidikan yang mengacu pada perluasan dan pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, James Modouw, mengatakan pembangunan pendidikan di Papua, merupakan satu kesatuan dengan perkembangan lingkungan strategis, baik berskala local maupun nasional. Artinya, pembangunan sector pendidikan meliputi segala aspek kehidupan, dimana masing-masing aspek memiliki permasalahan dan tantangan yang kompleks. "Dalam konteks ini pembangunan di bidang pendidikan, mengarah kepada pengembangan manusia seutuhnya dan bukan hanya sekedar pembangunan SDM sebagai upaya menyaipkan tenaga kerja," akunya. Berkaitan dengan hal itu, dalam era Otsus, Dinas P & P telah mengembangkan dan melaksanakan berbagai program pendidikan. Dalam visinya, ditekankan bahwa pada tahun 2005, terselenggara pendidikan dan pengajaran yang konsektual, merata, dan bermutu bagi masyarakat Papua, guna memiliki ketrampilan hidup yang berorientasi pada kebutuhan pembangunan daerah Provinsi Papua. Sehingga mampu meletakkan landasan ekonomi, social, budaya, politik yang kokoh, bagi terwujudnya masyarakat Papua menjadi tuan di negerinya sendiri. Sedangkan dalam misinya ditekankan, memiliki penataan system dan struktur di Provinsi Papua, terbentuk sikap dan perilaku penduduk Papua yang mandiri dan bertanggung jawab, meningkatkan mutu pendidikan melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar bagi setiap lembaga pendidikan, meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat melalui perluasan pendidikan kalur sekolah maupun luar sekolah, serta memberikan pelayanan pengembangan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan mendorong terjalinnya hubunga kerja sama dengan lembaga swasta maupun yayasan. James mengatakan, progran pembangunan pendidikan yangtelah dilakukan selama ini adalah, program pendidikan dasar dan prasekolah, program pendidikan menengah umum dan kejuruan, program pendidikan luar sekolah, program pendidikan tinggi, program sinkronisasi dan koordinasi serta perogram penunjang. Kemudian, untuk anggaran pembangunan melalui Dinas Pendidikan dan Pengajaran Tahun 2002 - 2006, baik anggaran yang bersumber dari dana Otsus adalah sebesar Rp. 87.856.000,- pada tahun 2002; sebesar Rp. 113.150.000.000,- pada tahun 2003; sebesar Rp. 157.524.514.000,- pada tahun 2004,; sebesar Rp. 95.929.824.000,- dan sebesar Rp. 171.362.145.000 pada tahun 2006. Sedangkan untuk anggaran yang bersumber dari dana Dekon, yakni sebesar Rp. 72.985.442.000 pada tahun 2002; sebesar Rp. 109.701.995.000,- pada tahun 2003; sebesar Rp. 160.818.500.000,- pada tahun 2004, sebesar Rp. 187.871.929.000,- pada tahun 2005, dan sebesar Rp. 301.457.226.000,- pada tahun 2006 ini. Hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Otsus, lanjutnya, tidak terdapat perbedaan antara sekolah negeri dan swasta dalam perhatian pemerintah terhadap pemberian bantuan maupun pembiayaan lainnya. Selama Otsus, kata James, anggaran pendidikan dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan yang sangat berarti. "Total dana Otsus Dinas P & P tahun 2002 - 2005 adalah sebesar Rp. 454.478.338.000,- (yang dikelola provinsi), sedangkan dari dana SPP, BOP dan bantuan UAN/UAS dianggarkan oleh masing-masing kabupaten/kota," paparnya. Selama kurun waktu 4 tahun pelaksanaan Otsus di Papua, telah dilakukan pembangunan, gedung TK sebanyak 9 unit, pembangunan gedung SMP sebanyak 6 unit, pembangunan gedung SMA sebanyak 7 unit, pembangunan gedung SMK sebanyak 2 unit, rehabilitasi gedung TK sebanyak 2 sekolah, rehabilitas gedung SD dan SMP sebanyak 16 sekolah, rehabilitas gedung SMA sebanyak 9 sekolah, rehabilitasi gedung SMK sebanyak 2 sekolah, pembangunan rumah guru SD 10 unit dan pembangunan Kolose Pendidikan Guru (KPG) sebanyak 4 unit. Kemudian untuk pertambahan jumlah ruang belajar sebelum dan sesudah Otsus (termasuk pembangunan swadaya masyarakat /yayasan) adalah sebanyak 117 ruang TK, 13.588 ruang SD, 2.916 ruang SMP, 1.173 ruang SMA, dan 366 ruang SMK. Selain itu, ada terdapat pengadaan guru kontrak untuk 5 bidang studi pokok matematika, biologi, kimia, fisika dan bahasa inggris sebanyak 105 orang. Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan yayasan terhadap sekolah binaannya, Dinas P & P telah menyalurkan dana bantuan operasional kepada yayasan pendidikan, sebanyak Rp. 1.050.000.000,-pada tahun 2002; sebanyak Rp.4.000.000.000,- pada tahun 2003; sebanyak Rp. 950.000.000,- pada tahun 2004; sebesar Rp. 799.500.000,- pada tahun 2005; dan sebesar Rp. 625.800.000,- pada tahun 2006. Disamping itu, terdapat program bantuan biaya hidup untuk siswa pendidikan berpola asrama sebanyak 2.223 siswa pada tahun 2003 dan tahun 2005, pengadaan buku pelajaran pokok SD sebanyak 660.900 eksemplar beserta buku perpustakaan sebanyak 32.800 eksemplar. Dalam pemberian beasiswa bagi mahasiswa, telah diberikan kepada 1.194 orang untuk beasiswa S1 baru dan lanjutan; sebanyak 70 orang untuk beasiswa S2 baru dan lanjutan; sebanyak 16 orang untuk beasiswa S3 baru dan lanjutan; sebanyak 187 orang untuk beasiswa D3; dan sebanyak 356 orang untuk penyertaan guru SD setara D-II. Menurut James, hasil keberhasilan di bidang pendidikan, yaitu lahirnya 2 orang asli Papua, George Saa pada tahun 2004 dan Anike Bowaire pada tahun 2005 sebagai juara dunia dalam olimpiade fisika yang memperoleh penghargaan First Step to Nobel Proze. Kemudian, keberhasilan siswa lomba kompetisi tingkat nasional pada tahun 2002 dengan meraih 2 medali emas bidang lomba otomotif dan peternakan, 1 perak bidang lomba jasa boga dan 2 perunggu bidang lomba jasa boga. Kemudian di tahun 2003 meraih 3 medali perunggu bidang lomba peternakan, jasa boga dan teknik bangunan, serta pada tahun 2004 berhasil meraih 2 medali emas di bidang lomba otomotif dan peternakan, 1 medali perak di bidang lomba jasa boga dan 1 medali perunggu di bidang lomba bahasa jepang. "Melalui pembiayaan Otsus, telah didik di Yayasan Fasiles Indonesia, di Karawaci untuk siswa SD, SMP dan SMA calon juara 2 nasional dan internasional sebanyak 56 orang untuk pada 2003, 45 orang pada tahun 2004, dan 40 orang pada tahun 2004. Selain itu, kami juga mensekolahkan 4 orang yang mengambil pendidikan penerbangan (pilot) di Curug Jakarta," imbuhnya.**