Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai
peran perempuan dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi, dinilai sangat
penting dan strategis dewasa ini.
Hal demikian bukan tanpa alasan, sebab kaum perempuan dapat
berperan menjadi agen pencegahan korupsi yang dimulai dari lingkungan keluarga.
Berkenaan dengan hal itu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan
meminta anggota Dharma Wanita di Papua agar tegas menyatakan tidak terhadap
korupsi. Dharma Wanita oleh Basaria juga diminta agar mampu menerapkan
nilai-nilai anti korupsi di lingkungan keluarga.
“Dimulai pada diri sendiri lalu, suami dan selanjutnya kepada anak-anak. Namun
yang pertama adalah Jujur pada diri sendiri dulu. Kemudian bagaimana mendidik
anak dengan baik, itu juga termasuk cara perempuan membantu KPK meminimalisir
terjadinya korupsi di masa mendatang,” terang Basaria pada sosialisasi Saya
Perempuan Anti Korupsi (SPAK), di Aula Sasana Krida, Rabu (5/8).
Menurut Basaria, sosialisai SPAK dapat memberikan pengetahuan tentang upaya pencegahan
korupsi kepada perempuan, agar bisa berperan lebih banyak sebagai agen
pencegahan korupsi terutama dalam lingkungan keluarga.
Untuk itu, dia mengharapkan perempuan mampu menjadi filter
dan penyaring terhadap upaya penanganan korupsi diatas negeri ini.
Sementara, Sekretaris Daerah Papua, TEA Heri Dosinaen
sosialisasi SPAK berharap ilmu yang didapat pada acara sosialisasi SPAK, mampu
memberikan dampak positif bagi perempuan.
Mama Mayor salah satu anggota Dharma Wanita Provinsi Papua mengaku sangat antusias
dengan kegiatan tersebut. Dia mengapresiasi sosialisasi SPAK sebab akan mendorong
kaum perempuan, khususnya Anggota Dharma Wanita mencegah korupsi.
“Sebab dalam kegiatan ini banyak hal-hal baru yang kami
dapatkan. Utamanya, korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam
pemberantasannya. Tetapi kami perempuan juga bertanggung jawab,”
pungkasnya.