Memperingati perayaan HUT Gereja Kristen
Injili (GKI) ke-62 di Tanah Papua, komponen masyarakat diajak menyatukan tekad
guna mewujudkan keharmonisan hidup antar umat beragama agar tercipta
kesejahteraann lahir dan batin.
Gubernur Papua Lukas Enembe juga mengharapkan agar umat
beragama di Papua, pada umumnya mampu menjaga ketenangan dan kedamaian. Selain
itu, dapat bahu-membahu dalam upaya mensejahterakan masyarakat, sekaligus
mewujudkan sikap senasib sepenangunangan.
“Sebab keharmonisan menjadi modal utama bagi kita umat
beragama untuk membina dan mengembangkan kerukunan hidup antar umat beragama.
Karena dengan terciptanya keharmonisan dalam kerukunan antar umat beragama,
tentunya akan semakin meningkatkan peran serta umat dalam pembangunan bangsa,
maupun dalam upaya mengatasi krisis ekonomi, budaya dan moral,” hal demikian
disampaikan Lukas pada peresmian dan pentahbisan gedung GKI Paulus Dok V,
Jayapura, kemarin.
Ia katakan, Papua merupakan tanah damai yang diberkati. Dimana
damai menjadi dambaan dan harapan bagi kita semua dan merupakan salah satu
syarat menuju pada keharmonisan antar umat beragama. Damai pun menjadi bagian
terpenting yang harus difokuskan serta diciptakan dalam pembangunan di Papua.
Karena itu, ketika damai itu ada maka pembangunan dapat
dapat dilaksanakan dengan baik. Sehingga tanah Papua dan masyarakatnya dapat
maju.
Dengan demikian, diharapkan peran gereja dapat membantu
pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk dapat
menciptakan damai bagi negeri ini.
“Sebab salah satu prioritas pembangunan kita fokus pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana visi Papua bangkit, mandiri
dan sejahtera yang berkeadilan. Hal ini, disebabkan karena kesejahteraan
memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan damai di tanah ini.”
“Ketika masyarakat tidak sejahtera, maka mereka akan
menciptakan ketidakamanan di lingkungan dimana mereka berada. Dan bila hal ini
terjadi maka berpengaruh terhadap proses pelaksanaan pembanguna itu sendiri,”
ucap dia.
Berkenaan dengan peresmian gedung gereja GKI Paulus, ia mengucapkan
selamat kepada jemaat, apalagi pembangunannya membutuhkan proses yang panjang
dan tenaga maupun biaya besar.
Kendati demikian, hal itu bukanlah hambatan maupun tantangan
dalam pekerjaan pembangunan gedung baru, terbukti lewat kegigihan jemaat dan campur
tangan Tuhan, semua harapan dan kerinduan jemaat dapat terwujud.
“Sebab dikatakan dalam Firman Tuhan Mazmur 127a “jikalau
bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.”
“Firman Tuhan inilah yang menjadi dasar iman kuat bagi
jemaat untuk memberi dalam bentuk apa pun bagi Tuhan. Sehingga melalui hikmat
Tuhan pula, gereja ini dapat diresmikan saat HUT GKI ke-62 di Tanah Papua,”
terang dia.