Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua
mengumumkan tingginya harga jual tiket pesawat, turut memberi andil terhadap
inflasi dibidang transportasi udara. Inflasi bidang transportasi paling banyak
terjadi di bulan Desember.
Oleh karenanya, Kepala BPS Papua Simon Sapary mendorong
pemerintah provinsi untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan di
Jakarta, meminta penambahan armada agar harga tiket pesawat yang tinggi bisa di
bulan Desember akan bisa ditekan.
“Memang sampai saat ini kami belum mendapat informasi
mengenai siapa yang bisa mengendalikan harga tiket pesawat ini”.
“Namun kenyataannya kan saat kita hendak bepergian satu atau
dua hari ke depan, maka jika dipesan satu hari sebelumnya, harga tiket normal
yang hanya Rp2,2 juta bisa melonjak mencapai Rp7-8 juta, apalagi untuk maskapai
penerbangan tertentu dan di musim liburan, Natal atau lainnya,” kata dia di
Jayapura, kemarin.
Dia tambahkan, setiap Desember Provinsi Papua selalu
menghadapi kondisi yang sama. Dimana kerap terjadi lonjakan harga tiket yang
tinggi. Hal ini sebenarnya sudah sering dikordinasikan dengan instansi terkait.
Hanya saja belum pernah ada solusi atau jawaban yang memuaskan.
“Makanya, kita harap ada solusi terkait dengan masalah ini.
Supaya masyarakat yang ingin bertemu keluarga bisa mudik dengan ahrga tiket
yang lebih terjangka dan inflasi bisa ditekan,” harapnya.
Jayapura, 6/12 (Antara) - Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Papua meminta Dinas Perhubungan setempat guna mengecek dan memantau harga tiket
pesawat menjelang libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 baik dari maupun ke luar
Bumi Cenderawasih.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen, yang
diwawancara pers di Jayapura, mengaku segera menginstruksikan Dinas Perhubungan
untuk memantau dan mengendalikan harga tiket pesawat.
Pihaknya pu berjanji akan segera turun ke lapangan untuk
mengecek langsung harga-harga tiket pesawat. “Sehingga jika ditemukan harga
yang melonjak sangat tinggi akan langsung kami telusuri penyebabnya. Dengan
demikian diharapkan segera ada solusi mengenai permasalahan ini,” pungkas
dia.