Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menilai
kasus penembakan yang telah menewaskan
17 pekerja trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, murni kasus kriminal.
Ia berharap tragedi berdarah ini tak diasumsikan secara liar oleh berbagai
pihak sehingga tak muncul kebencian disana-sini.
“Apalagi umat kristiani di Papua dalam waktu dekat akan
merayakan hari Natal. Makanya, saya imbau kepada masyarakat untuk tenang, tetap
tunjukan bahwa orang Papua itu punya Kasih,” terang Klemen, kemarin.
Wagub katakan kasus pembunuhan yang dilakukan kelompok
kriminal sipil bersenjata (KKSB) merupakan sebuah tragedi yang memang sangat
tidak diharapkan. Ia tak ragu menyebut kejadian itu sebagai sebuah tindakan
yang biadap, sehingga aparat keamanan harus segera mengusut tuntas dan
menghukum para pelaku.
“Untuk itu, kami sampaikan ungkapan belangsukawa bagi keluarga
korban. Sebab kejadian ini merupakan sebuah sejarah karena belum pernah ada
peristiwa seperti ini. Dimana masyarakat sipil dibunuh secara brutal.”
“Makanya saya bilang jangan ada lagi bicara hukum adat. Saya
juga anak adat dari wilayah Nduga. Jangan tipu-tipu, jangan main bunuh orang
sembarang. Kalau gentle berhadapan lah dengan aparat kemanan, bukan membunuh
masyarakat sipil,” terang dia dengan geramnya.
Wagub pada kesempatan itu turut menyalahkan pihak
perusahaan, PT Istaka Karya (Persero) yang kurang memperhatikan keselamatan
karyawannya. Dia berharap kedepan pihak perusahaan dapat melibatkan masyarakat
setempat agar kejadian serupa bisa diminimalisir.
“Perusahaan jangan utamakan pekerjaan cepat selesai,
perusahaan juga salah”.
“Intinya perusahaan yang mendapat pekerjaan di wilayah
Papua, khusunya di wilayah pegunungan pun harus melibatkan masyarakat setempat.
Bangun komunikasi dengan masyarakat setempat, sehingga masyarakat juga bisa
menjamin keselamatan dari karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut,” harapnya.