Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Papua memastikan tingkat Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) tertinggi
berada di Kabupaten Puncak.
Kabupaten Intan Jaya disebut-sebut berada di urutan kedua,
mengingat wilayahnya yang cukup sulit dan sebagian besar diakses lewat angkutan
udara.
“Memang IKK ini menjadi salah satu indikator yang
mempengaruhi distribusi dana tambahan infrastruktur Otonomi Khusus (Otsus) ke
kabupaten/kota di Provinsi Papua”.
“Tapi lagi-lagi, tujuan dari dana tambahan infrastruktur ini
adalah bidang transportasi seperti pembangunan jalan dan jembatan. Nah kalau
dana tambahan infrastruktur itu yang turun ke Papua besar, tentunya indikatornya dari IKK itu. Sebab
memang sebagian besar daerah di Papua ini diakses lewat udara karena punya
topografi yang sulit,” terang Kepala Bappeda Papua Muhammad Musa’ad di
Jayapura, kemarin.
Sementara itu, sambung dia, Kabupaten Jayapura merupakan
daerah dengan tingkat IKK paling rendah dari 29 kabupaten/kota yang ada di Bumi
Cenderawasih. Menyusul Kota Jayapura sebagai daerah yang menempati posisi
kedua.
“Hanya memang untuk dua wilayah ini akses transportasi udara
dan lautnya sangat mendukung sehingga tentu tingkat IKK pasti rendah. Namun
kita terus berharap agar tingkat IKK ini bisa turun dan stabil”.
“Makanya kita sangat mendukung program Presiden Jokowi yang
ingin membuka akses jalur darat yang bisa tembus ke seluruh kabupaten dan kota
di Papua. Dengan demikian diharapkan tingkat IKK pada semua wilayah di Papua
bisa stabil dan rendah,” harapnya.
Diketahui, data IKK diperoleh dari hasil Survei Harga
Kemahalan Konstruksi khusus bahan bangunan atau konstruksi, sewa alat berat,
dan upah jasa konstruksi yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di
Indonesia.
Pun demikian, selain IKK, indikator lainnya yang dijadikan
dasar pembagian dana tambahan infrastruktur untuk Papua adalah fasilitas
aspek-aspek pendidikan dan kesehatan, luas wilayah serta jumlah Orang Asli
Papua (OAP).