Mendapat dukungan dari ribuan warganya
terkait dugaan intimidasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur
Papua Lukas Enembe merasa bersyukur dan berterima kasih.
Menurut Lukas, dukungan dalam bentuk unjuk rasa damai di
halaman kantor gubernur tersebut merupakan dukungan moril bagi pemerintah agar
dapat terus bekerja dan membaktikan hidupnya bagi rakyat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Papua atas
dukungannya bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan aksi demo ini. Tentunya
kita beri apresiasi yang tinggi sebab melalui perhatian, pihaknya akan dapat
terus menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai penyelenggara
pemerintahan,” terang ia dihadapan ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi
Rakyat Bersatu Bela Papua, Rabu (13/2) petang, di halaman kantor gubernur,
Jayapura.
Gubernur pada kesempatan itu mengajak seluruh ASN agar tak takut
dengan intimidasi dari pihak KPK. Sebab saat ini, Pemerintah Provinsi Papua tengah
gencar-gencarnya melakukan pembangunan disegala bidang, dengan tujuan mengajar
ketertinggalan.
“Kita tidak boleh takut dengan intimidasi yang terjadi
kemarin. Sebab bagaimana kita mau membangun negeri ini kalau terus dibayangi
ketakutan. Sekarang kami ingin membangun diri kami sendiri. Namun kenapa KPK
mau coba-coba mengintimidasi?”.
“Intinya, kejadian di Hotel Borobudur pada 2 Februari 2019
menjadi catatan buruk bagi Pemrov Papua. Namun kami akan kerja sesuai dengan tupoksi
sebagai pemerintah,” tegasnya.
Diketahui, ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat
Bersatu Bela Papua berunjuk rasa menyatakan sikap menolak intimidasi terhadap
Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh KPK menyusul insiden yang terjadi di hotel
Borobudur, Sabtu (31/2) lalu.