Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Papua mengimbau warga agar tak lagi membangun rumah di daerah yang
rawan bencana seperti banjir dan longsor.
“Yang terpenting adalah masyarakat bisa memperhatikan
kondisi lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing. Tentu dimulai dengan
membuang sampah pada tempatnya dan yang terpenting jangan membangun di daerah
yang bukan tempatnya,” terang Kepala BPBD Papua Weliam Manderi melalui Manajer
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Jonathan Koirewoa, di Jayapura,
kemarin.
Dikatakan, menyikapi tingginya curah hujan saat ini, masyarakat
diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrim yang akan
terjadi pada periode Januari hingga Maret 2019 seperti banjir dan longsor.
Pihaknya pun mengimbau seluruh masyarakat untuk dapat bersiap
siaga dengan memperhatikan informasi peringatan dini potensi hujan dan
gelombang tinggi yang di keluarkan oleh instansi berkewenang seperti BMKG.
“Intinya masyarakat diminta bisa memperhatikan potensi
ancaman dan dampak bencana sehingga harus membangun kesiapsiagaan dimulai dari
diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Yang penting juga adalah warga
diharapkan tak membuka lahan berkebun serta menebang pohon di daerah-daerah
resapan air.”
“Makanya kami sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/15
Tanggal 10 Januari 2019 tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir
dan tanah longsor, gelombang tinggi/pasang di seluruh wilayah Provinsi Papua,”
ucap ia.
Ia tambahkan, baru-baru ini telah bersurat ke seluruh BPBD
kabupaten dan kota agar setiap bidang Pusdalops dapat bertugas 24 jam dalam
tujuh hari guna melaksanakan tugas pemantauan dan penyebarluasan informasi serta
data penanggulangan bencana.
Melalui upaya itu, diharapkan penanggulangan terhadap korban
bencana bisa berjalan lebih maksimal.