Dinas Perhubungan Papua mengakui telah
menerima banyak keluhan dari warga mengenai pemberlakuan bagasi berbayar oleh
sejumlah maskapai penerbangan. Untuk itu, pihaknya bakal segera menindaklanjuti
hal tersebut, mengingat harga tiket dari Jayapura ke luar kota, pun melambung
cukup tinggi.
“Makanya, terkait dengan bagasi berbayar yang berlaku sejak
22 Januari ini, kami mengambil sikap akan memangil kembali maskapai terkait,”
terang Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Reky Douglas Ambrauw, di
Jayapura, kemarin.
Menurutnya, menyikapi hal itu sebelumnya dinas perhubungan
telah melakukan pertemuan dengan masakapai Lion Air. Dalam pertemuan tersebut telah
dimintakan untuk merevisi kembali pemberlakuan bagasi berbayar itu.
“Apalagi maskapai penerbangan ini memiliki jangkauan ke
pedalaman Papua,” ucap ia
Sementara pada pertemuan kedua, tambah ia, diharapkan
nantinya pihak maskapai dapat mengambil keputusan untuk meninjau kembali
kebijakan bagasi berbayar itu.
“Intinya kami tidak menyalahkan maskapai namun kami
mengharapkan yang terbaik. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bagus dan
keluhan masyarakat pun bisa mendapat perhatian,” pugkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menilai
pemberlakuan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan, cukup
berdampak negatif terhadap aktivitas maupun kegiatan ekonomi masyarakat di bumi
cenderawasih.
Kendati belum melakukan penghitungan, menurut Kepala BPS
Papua Simon Sapary, dampak itu mulai terlihat dari jumlah penumpang yang datang
dan pergi di Bandara Sentani Jayapura, yang tak sebanyak tahun-tahun
sebelumnya.