Bupati Deiyai Ateng Edoway memastikan
segera membentuk tim pemberantasan minuman keras (miras), sekembalinya ke
kabupaten tersebut, usai dilantik Gubernur Lukas Enembe pada 20 Februari lalu.
Kepada pers di Jayapura, Senin (25/2), Ateng menyebut upaya
pemberantasan miras bakal menjadi program 100 hari kerja yang mesti
dirampungkan secepatnya. Sebab dia khawatir efek dari pengkonsumsian miras
dapat memberi pengaruh buruk bagi masyarakat setempat.
“Apalagi miras ini kan merupakan pengaruh dari luar Deiyai.
Sehingga dalam hal ini, kita lakukan upaya pemberantasannya dengan bekerja sama
menggandeng Polres Paniai. Termasuk kita juga ingin berantas judi,” katanya.
Sementara dalam program kerja jangka pendeknya, Ateng pun
memastikan bakal melakukan kunjungan kerja perdana ke dua distrik, Bowobado dan
Kapiraya yang letaknya cukup jauh dari Tigi, ibukota kabupaten Deiyai. Di
tempat itu, pihaknya bakal melakukan survei tapal batas (antara kabupaten
Deiyai dan Mimika).
Pihaknya juga akan fokus bidang infrastruktur jalan yang
menghubungkan Deiyai dan kabupaten Mimika.
“Makanya pada kesempatan ini kami meminta dukungan pemprov
(provinsi) agar program pembangunan jalan di Deiyai segera diselesaikan. Sebab
jalan Deiyai - Nabire cuykup jauh dan terbelakang. Sedangkan Deiyai - Mimika
lebih dekat, sehingga bisa meningkatkan perekonomian, harga jual sayur mayur
bisa lebih murah”.
“Oleh karenanya kami sangat berharap bantuan dari pemerintah
provinsi terkait pembangunan infrastruktur ini,” ucap ia.
Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Deiyai periode 2019
-2014 (Ateng Edoway - Hengky Pigai), resmi dilantik oleh Gubernur Papua Lukas
Enembe, di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Papua, Rabu (20/2) petang.
Pelantikan disaksikan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah provinsi, kabupaten Deiyai, bupati Puncak, Yalimo, Biak, Asmat, dan
Puncak Jaya.
Usai dilantik, Lukas meminta kepala daerah yang baru
dilantik agar dapat mensukseskan agenda nasional yang sudah didepan mata.
Yaitu, pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) serta legislatif.