Yayasan Pembangunan Kesejahteraan
Masyarakat (YAPKEMA) mengapresiasi upaya Bupati Kabupaten Paniai, Meki Nawipa,
yang mulai mendorong pihak-pihak memulai gerakan tanam kopi di wilayah
tersebut.
Dimana baru-baru ini, Bupati Paniai didampingi instansi
terkait menggelar pertemuan bersama pihaknya guna mengkoordinasikan tentang
strategi Upaya Pengembangan Kopi Berbasis Masyarakat (UPKBM).
“Sebab rencananya kopi ini akan dikembangkan di lima titik
sentral wilayah Paniai. Tujuannya agar terbangun kesepahaman tentang strategi
UPKBM dan pengarahan teknis lainnya,” terang Direktur YAPKEMA dan Master
Trainer kopi tingkat nasional, Hanok Herison Pigai, kemarin.
Ia meyakini pertemuan perdana tersebut sebagai salah satu
indikator awal keberhasilan program prioritas pemerintah. Apalagi selama ini, YAPKEMA
kerap mendorong upaya pembudidayaan dan pendampingan petani kopi.
“Sehingga mengapa pertemuan multipihak ini kami anggap
penting, karena pengembangan kopi itu harus melibatkan banyak pihak. Contohnya,
dinas perkebunan dan pertanian bertanggung jawab membudidayakan kopi di bagian
hulu. Artinya mulai dari penanaman hingga proses pasca panen.”
“Selanjutnya, dinas perindustrian dan perdagangan bertanggung
jawab pada bagian hilir, yaitu pengolahan dan pemasaran kopi siap saji termasik
cafe kopi. Sedangkan dinas pembedayaan masyarakat kampung berperan penting
dalam menyiapkan dan memastikan keterlibatan warga kampung dalam pengembangan
kopi. Sehingga skema ini diharapkan akan menghilangkan ego sektoral demi
keberhasilan program pengembangan kopi. Kedua, agar ada kolaborasi,” terangnya.
Ia tambahkan, yang penting untuk dilakukan saat ini adalah segera
menyiapkan sumber daya petani, khususnya generasi petani muda kopi, melalui
rangkaian training pengembangan kopi dari hilir hingga hulu.
Hal itu, merupakan syarat utama keberhasilan gerakan tersebut.
“Sebab tanpa pengetahuan yang baik, semangat untuk menanam kopi menjadi kurang
terarah dan bisa berujung gagal. Makanya, petani muda harus dibekali
pengetahuan terbaru budidaya hingga proses pasca panen kopi. Bahkan bila minat
tinggi bisa dibekali ilmu peracikan kopi (barista),” pungkasnya.