Pemda Kabupaten Lanny Jaya
mengusulkan ada kisi-kisi atau rencana dalam penyusunan tes seleksi IPDN 2019
yang di wilayahnya.
Hal demikian disampaikan Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Lanny Jaya, Christian Sohilait, di Jayapura saat bertemu
Rektor Institusi Pemerintahan Dalam Negeri Prof Murtir Jeddawi, Senin (11/3).
Menurut ia, dengan adanya kisi-kisi, anak-anak
Lanny Jaya bakal lebih percaya diri dalam mengikui tes IPDN. Sebab dengan
demikian, diharapkan kuota 80 persen yang ditetapkan untuk orang asli Papua,
bisa benar-benar terpenuhi.
“Sebab nanti juga soal standar nilai
akumulatif atau passing grade untuk menentukan kelulusan itu tentu menjadi perhatian
kita. Namun, saya kira memberi pelatihan dalam bentuk kisi-kisi tes masuk IPDN
kepada anak-anak kita ini juga menjadi tugas pemerintah,” terang ia.
Ia juga pada kesempatan itu, mengimbau agar
ada penambahan kuota penerimaan calon praja IPDN 2019 bagi putra dan putri
Lanny Jaya yang bakal dibuka pada April mendatang,
“Sebab minat masyarakat di Lanny Jaya ini cukup
tinggi untuk tes IPDN. Tetapi kuota yang diberikan untuk kabupaten/kota masih
sangat minim”.
“Memang tahun lalu kita hanya enam orang, namun
tahun ini kita usulkan ada penambahan minimal 15 orang,” harapnya.
Sebelumnya, Rektor Institut Pemerintahan Dalam
Negeri (IPDN) Prof. Murtir Jeddawi memastikan bakal mengalokasikan kuota 80
persen untuk merekrut calon praja orang asli Papua (OAP), dalam penerimaan
tahun ini.
Hal demikian disampaikan Murtir Jeddawi di
Jayapura, usai rapat bersama pejabat Pemprov Papua, para bupati, sekda dan
kepala badan kepegawaian daerah, Senin (11/3).
“Ini merupakan keberpihakan bagi orang asli
Papua, sebab kita juga melihat animo anak-anak Papua dan Papua Barat untuk
masuk dalam IPDN sangat tinggi sekali. Makanya kita dorong kuota 80 persen bagi
OAP dan 20 persen bagi non Papua pada seleksi penerimaan praja IPDN formasi
2019,” terang ia.