Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengajak
masyarakat agar tak menyebar hoax pasca bencana alam banjir bandang yang
menimpa warga Sentani, Kabupaten Jayapura.
Ia juga meminta TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan serta
institusi terkait, untuk sabar menyikapi hoax maupun tudingan lain dalam
menyikapi masyarakat yang terdampak bencana.
“Sebab biasanya disaat bencana seperti ini, pasti ada info
hoax. Sehingga saya minta semua pihak yang jalankan tugas selalu sabar,” kata
Tinal.
Pada kesempatan itu, wagub mengusulkan agar para korban
meninggal akibat bencana alam, segera dikubur secara masal. Sebab kondisi
jenasah diperkirakan sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditahan.
“Apalagi terkait ini masyarakat sudah setuju, kemudian tokoh
agama juga sudah siap. Bahkan dari informasi sementara lokasi yang akan
dijadikan kuburan massal sudah ada, yang mana salah seorang ondofolo sudah
memberikan tanah adat untuk dipakai. Sehingga saya usul agar segera dikuburkan
jenasahnya,” imbau ia di posko tanggap darurat gunung merah, Sentani (19/3).
Ia juga mengimbau agar Pemda Kabupaten Jayapura agar dapat
menggunakan Kantor Balai Pertanian Yahim untuk menjadi tempat pengungsi bagi
pelajar. Lokasi itu, sambung dia, dianggap sangat cocok untuk untuk menampung
pelajar yang terkena musibah.
“Tapi tentu di cek dulu, kalau layak mohon bisa dipakai.
Yang penting sebelum proses belajar mengajar mulai, kalau bisa mereka sudah
masuk,” harapnya.
Diketahui, berdasarkan data pihak kepolisian jumlah korban
meninggal sudah mencapai 92 orang, sedangkan 76 orang masih dalam pencarian.
"Paling banyak korban meninggal ditemukan di kawasan
permukiman,” kata Kapolres Jayapura AKBP Viktor Macbon
Kata dia, posko-posko saat ini sudah banyak dan tersebar di
wilayah Sentani. Untuk itu, pihaknya menetapkan membentuk enam posko besar agar
kordinasi bisa berjalan baik.