Gubernur Papua Lukas Enembe resmi menetapkan
banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura, sebagai bencana tingkat provinsi.
Keputusan itu, diambil oleh kepala daerah setelah mempertimbangkan banyaknya
jumlah korban jiwa serta kerusakan infrastruktur maupun perumahan warga.
“Kita ikut bersedih menangis karena korban yang cukup banyak
di Sentani. Saya pribadi menyampaikan turut berduka cita mendalam dan berdoa
supaya korban meninggal akibat bencana diterima di sisi Tuhan yang maha esa,”
ucap Lukas, disela-sela pelantikan Bupati Biak Numfor, Selasa (19/3) di Biak.
Menurut ia, seusai melantik bupati Biak, dirinya akan
langsung terbang ke Sentani, Kabupaten Jayapura guna memberikan dukungan kepada
kepala daerah setempat. Dilain pihak, pihaknya ikut mendorong agar seluruh
bupati di Papua, peduli dengan memberi bantuan serupa.
“Memang kami di provinsi sudah lebih dulu menyalurkan
bantuan kepada bupati setempat untuk menangani pengungsi. Tapi nanti kita
dorong semua bupati untuk bisa menyalurkan bantuan.”
“Sebab ini bencana yang luar biasa sehingga kami dari
provinsi akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan,”
terangnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua telah mendorong
logistik (bahan makanan) ke sejumlah posko pengungsian, guna memastikan
ketersediaan pangan bagi para korban banjir bandang.
Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri memastikan
pengiriman logistik telah dilakukan satu hari (Minggu,red) pasca bencana.
Logistik pun telah dikirimkan ke sejumlah posko pengungsian yang dibuka pemda
setempat.
Elysa juga meyakinkan bahwa pemerintah provinsi saat ini
tengah melakukan pendataan kebutuhan teknis pasca bencana banjir bandang di
Sentani, Kabupaten Jayapura dan longsor di Kota Jayapura.
Dirinya pun telah menginstrusikan Pemda Kabupaten dan Kota
Jayapura untuk melakukan pendataan korban secara detail dan kebutuhan teknis
yang diperlukan secara rinci.