Dinas Pendidikan Provinsi Papua memastikan
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMK sampai dengan hari kedua, Selasa (26/3), di
bumi cenderawasih, berjalan aman, lancar dan tak ada kendala.
Kepala Dinas Pendidikan Papua Elias Wonda memastikan tak ada
laporan siswa maupun siswi yang tak ikut pelaksanaan UN.
“Untuk UN berbasis komputer dan kertas sampai hari kedua semua
berjalan lancar. Semua siswa yang terdaftar ikut ujian nasional di 29 kabupaten
dan kota, dinyatakan seluruhnya mengikuti proses UN,” terang Elias di Jayapura,
kemarin.
Sementara pelaksanaan UN SMK (25 s/d 28 Maret 2019) di
Papua, diikuti 8.899 siswa dan siswi dari 136 lembaga pendidikan menengah
kejuruan. Pelaksanaan UN menggunakan dua sistem yakni Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Sebanyak 19 kabupaten dan kota dilaporkan melaksanakan UNBK,
diantaranya Kabupaten Supiori, Waropen serta Kota Jayapura. Sementara kabupaten
yang melaksanakan UNKP, Kabupaten Puncak Jaya, Yahukimo, Tolikara, Memberamo
Tengah, Nduga, Lanny Jaya, Puncak, Dogiyai, Yalimo dan Intan Jaya.
Disinggung terkait pelaksanaan UN SMK di Kabupaten Jayapura
yang terkena musibah banjir bandang, Elias katakan, tetap dilaksanakan namun
dipindahkan ke sekolah lain.
“Ada dua SMK yang dipindah pelaksanaan UN di Kabupaten
Jayapura. Salah satunya SMK 5 penerbangan dipindah ke SMK 1 Sentani. Lalu SMK 8 Waena dipindahkan dipindahkan
ke SMK Yapis. Namun meski di pindah pelaksanaannya tetap lancar. Makanya kami
mengapresiasi dua lembaga pendidikan SMK 1 Sentani dan Yapis yang sudah
menerima siswa lainnya untuk menggelar UN,” terangnya.
Sementara terkait dukungan pelaksanaan UN, tambahnya, Dinas
Pendidikan Provinsi Papua sebelumnya telah bersurat ke PLN dan Telkom.
Diharapkan saat pelaksanaan UN tak ada gangguan jaringan maupun listrik.