Tak cuma butuh bantuan atau uluran tangan
dari para dermawan, namun anak-anak pengungsi korban banjir sangat butuh
hiburan.
Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua, Ribka
Haluk, sebagian besar anak-anak korban banjir di tempat pengungsian ingin
dibacakan buku-buku bacaan (cerita sejarah atau dongeng), untuk melupakan
trauma maupun kejadian yang dialaminya.
“Bahkan tak jarang para relawan meminta diberikan bantuan
buku bacaan. Tujuannya untuk dapat membantu anak-anak korban banjir di tempat
pengungsian memperoleh hiburan,” ujang Ribka di Jayapura, kemarin.
Pada kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi dukungan
sejumlah semua pihak, baik secara lembaga, institusi maupun pribadi yang datang
menghibur anak-anak korban banjir di tempat pengungsian.
Tak jarang, ada pengungjung yang selain memberi bantuan juga
menghibur para korban banjir dengan nyanyian, ibadah dan hal terkait lainnya.
Dia berharap hal ini dapat terus terlaksana, sebab para korban banjir sangat
membutuhkan dukungan moril selain materil.
“Makanya kami juga telah meminta Dinas Pendidikan dan Badan
Perpustakaan untuk menyediakan buku bacaan bagi anak-anak. Dengan harapan
mereka bisa terhibur dari bencana alam yang baru saja menimpa mereka,”
harapnya.
Sementara disinggung mengenai penyediaan dapur umum kepada
pengungsi banjir bandang di Stadion Barnabas Youwe Sentani, sambungnya,
pihaknya telah menyediakan menu khas Bumi Cenderawasih.
Menu yang disediakan berupa umbi-umbian seperti ubi ungu,
putih, pisang dan jagung.
Penyediaan menu khas Papua ini dilakukan agar para korban
banjir tidak merasa bosan dengan menu yang ada.
“Intinya kita merasa perlu mengganti menu secara bervariasi
agar para pengungsi tidak bosan mengkonsumsi nasi setiap hari,” terangnya.
Ia tambahkan, dapur umum yang diinisiasi olehnya membuat umbi-umbian
sebanyak jumlah pengungsi yang ada si tempat pengungsian.
Diketahui, berdasarkan data BPBD Provinsi Papua per 24 Maret
2019 jumlah pengungsi di Stadion Barnabas Youwe berjumlah 653 jiwa dengan 163
Kepala Keluarga (KK), di mana total keseluruhan jumlah pengungsi pada enam
titik posko bantuan yakni 8.008 jiwa dengan 2.095 KK.