Pemerintah Provinsi Papua memastikan
relokasi korban banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura, dilakukan setelah
perumahan dan fasilitas pendukungnya lain rampung dibangun.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua
Doren Wakerkwa di Jayapura, kemarin, menanggapi penolakan relokasi sejumlah
warga terdampak bencana alam yang menewaskan ratusan korban jiwa tersebut.
“Soal relokasi ini kan kita menempatkan warga di tempat
baru, pasti sudah ada kelengkapanya. Kan tidak mungkin kita belum bangun rumah lalu
suruh masyarakat datang. Yang pasti kita bangun dulu rumah termasuk kelengkapannya,
seperti fasilitas air dan listrik serta sekolah maupun tempat beribadah.
“Semua kita bereskan dulu baru warga kita dorong relokasi kesana.
Namun yang pasti ada tahapan-tahapan yang akan kita lalui,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe mendorong relokasi
terhadap seluruh korban bencana alam banjir bandang, Sentani, Kabupaten
Jayapura, ke ruas jalan Jayapura -Wamena.
Kendati belum ada detail pasti, wacana ini sudah digaungkan
Gubernur Papua Lukas Enembe, sebagai langkah antisipasi untuk memastikan para
korban selamat tak mengalami bencana serupa.
Rencana ini pun disambut baik sejumlah bupati usai melakukan
pertemuan dengan Gubernur Enembe.
Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda sependapat dengan keputusan
gubernur merelokasi warga korban bencana. Sebab menurut dia, tempat tinggal
warga sebelumnya berpotensi tidak aman untuk ditinggali.
Senada disampaikan Bupati Yahukimo, Abock Busup. Pihaknya
pun siap membantu merelokasi warga Yahukimo yang terdampak bencana di Kabupaten
Jayapura. “Relokasi ini program Gubernur sehingga kita siap memberikan dukungan
penuh supaya masyarakat bisa mendapatkan hunian yang lebih aman,” ucapnya.