Pemerintah Pusat mendorong kontribusi
pemilih pada pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 17 April mendatang di bumi
cenderawasih, mencapai diatas 77,5 persen.
Sementara untuk mewujudkannya, diharapkan ada sinergitas
dari berbagai pihak terkait yang tidak terbatas hanya kepada KPU dan Bawaslu
sebagai penyelenggara maupun pengawas Pemilu. Tetapi juga pemerintah, TNI Polri
dan seluruh elemen masyarakat.
“Yang pasti kalau semua pihak berkeinginan mensukseskan
pemilu serentak, lalu ada sinergitas berjalan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing masing institusi, maka saya yakin pelaksanaan Pileg dan Pilpres
bisa terlaksana sesuai harapan,” terang Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum
Kemendagri, Soedarmo dalam paparannya pada acara Fokus Grup Diskusi (FGD)
Kesiapan Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 di Papua yang berlangsung di
Jayapura, Jumat (5/4) pekan lalu.
Meski demikian, mantan Penjabat Gubernur Papua ini memastikan,
pelaksanaan Pileg dan Pilpres dapat berjalan aman dan damai di bumi cenderawasih.
Sebab menilik dari dari pengalaman pemilu (pemilihan kepala daerah) sebelumnya
yang justru berhasil padahal memiliki persoalan lebih berat.
Hanya saja terkait stabilitas keamanan dalam pelaksanaan
pemilu, Soedarmo berharap Gubernur, Bupati maupun Walikota beserta jajaran
diharapkan lebih maksimal dalam mengawal pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas
keamanan saat pemilu adalah pemerintah daerah, sementara TNI Polri hanya
bertugas untuk meng-eksekusi (bila terjadi
gangguan keamanan),”.
“Intinya kami sangat yakin dan percaya karena sudah ada
pengalaman seperti Pilkada (baik pilgub dan pilbup) yang berjalan dengan aman.
Dimana persoalannya lebih berat dari pileg dan pilpres,” tutupnya.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal berharap seluruh kepala
daerah di kabupaten dan kota bekerja keras mendorong pelaksanaan Pemilu yang
ada di masing-masing wilayahnya, guna menghilangkan kesan rawan pemilu yang
melekat di provinsi ini.