Sejumlah Komisi Pemilihan Umum (KPU)
kabupaten terancam berhutang kepada pihak ketiga dalam penyaluran logistik
Pemilu Presiden dan Legislatif ke seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal demikian tak terelakkan lagi, sambung Ketua KPU Papua
Theodorus Kossay, sejumlah kabupaten pun belum menerima dana hibah dukungan
penyelenggaraan Pemilu dari pemda setempat.
”Sejumlah KPU yang belum terima dana hibah diantaranya, Dogiyai,
Intan Jaya, Waropen, Boven Digoel dan Mappi. Selain pemda belum berikan dana
hibah, ada daerah yang dibantu namun tak sesuai usulan awal. Padahal beberapa
daerah itu untuk pendistribusian logistiknya 90 persen melewati laut bahkan
gunung.”
“Tapi saya sudah minta KPU yang ada tetap mendorong
pendistribusian. Dimana KPU bekerja sama dengan pihak ketiga meski dana hibah
belum turun dari pemda. Makanya, KPU saya harap bisa bangun komunikasi dengan
Pemda supaya bisa menanggulangi pembayaran kepada pihak ketiga setelah logistik
didistribusikan,” terang ia di Jayapura kemarin.
Menurut ia, KPU Pusat dalam penetapan anggaran Pemilu di
daerah, mengacu pada pembiayaan di pulau Jawa. Sehingga, anggaran yang turun di
Papua belum seluruhnya mampu memenuhi kebutuhan penyelenggaraan Pemilu di bumi
cenderawasih.
Oleh karenanya, dia berharap pemda kabupaten dan kota bisa
membantu menyediakan anggaran Pemilu. Sebab bila tidak, maka sangat berpotensi
menghambat tahapan Pemilu yang sementara berjalan.
“Padahal kan kemarin sudah ada imbauan dari Gubernur Papua
Lukas Enembe kepada semua bupati untuk segera menyerahkan dana hibah. Namun,
kita tetap terus menjaga koordinasi dengan pemda supaya pelaksanaan Pemilu bisa
berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” tuntasnya.