Mahasiswa Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Laut (Seskoal) memastikan bakal melaporkan maraknya pelanggaran wilayah laut
yang terjadi di perairan bumi cenderawasih oleh, nelayan asal negara Papua
Nugini.
Dimana hal itu terjadi karena keterbatasan armada angkatan
laut yang menjaga wilayah perbatasan di seluruh Provinsi Papua.
“Kami sudah catat dan akan menjadi satu hal yang prioritas
untuk selanjutnya direkomendasikan kepada pemerintah pusat. Sehingga bisa
menjadi perhatian dan dicarikan solusin penanganannya," terang Ketua
rombongan mahasiswa Seskoal, Kolonel Laut (T) Deddy Coredikris, usai bertemu
perwakilan Pemprov Papua, kemarin.
Deddy yang juga merupaka Dosen SBS Manajemen, Seskoal
mengatakan dipilihnya Provinsi Papua sebagai tempat penelitian perwira
mahasiswa Seskoal, dikarenakan bumi cenderawasih memiliki wilayah laut yang
luas.
Dimana nantinya para mahasiswa Seskoal tersebut, bakal membuat
satu tulisan mengenai potensi sumber daya alam dan manusia dalam mendukung
pertahanan laut.
“Sebab potensi yang dimiliki Papua sudah tidak diragukan
lagi. Untuk itu, lewat penelitian ini kami ingin memberikan dukungan terhadap
program pemerintah yang ada,” terang ia.
Asisten Bidang Umum Papua Elysa Auri mengapresiasi dipilihnya
Papua menjadi tempat penelitian mahasiswa Seskoal. Dimana hal itu, juga
dilakukan dalam rangka melihat bagaimana penanganan-penanganan sumber daya alam
laut.
“Intinya, saya diminta menjelaskan kepada mereka beberapa
hal tentang potensi Papua khususnya di bidang kelautan atau maritim. Terutama
soal keamanan laut, apalagi luas Papua dua kali pulau Jawa. Sehingga memang
perlu ada kerjasama antar pemerintah provinsi Papua dengan Angkatan Laut,
dengan harapan tidak ada gangguan keamanan di wilayah ini,” terang ia.