Pemerintah Provinsi Papua menawarkan kerja sama ekspor coklat ke Belgia, yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara penghasil hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, usai menerima kunjungan kerja Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Stephane De loecker, di ruang kerjanya, Senin (13/5).
“Sebelumnya kami belum pernah ada kerjasama dengan Belgia. Tapi Belgia ini salah satu negara penghasil coklat terbesar di dunia. Makanya kami sampaikan dulu daerah tabi dan saireri adalah penghasil cokklat terbesar yang sekarang saya katakan terlantar,” terang ia.
Oleh karenanya, sambung dia, jika terwujud maka diyakini akan mampu meningkatkan ekonomi para petani kakao di Papua.
Selain membahas masalah ekonomi, sambung Tinal, Dubes Belgia juga menanyakan masalah keamanan dan perkembangan politik di bumi cenderawasih.
“Namun saya sampaikan keamanan secara umum di Papua aman dan terkendali. Walaupun terkadang ada sesuatu yang terjadi lebih karena komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Lagipula masalah di Papua ini lebih kepada faktor manusia bukan karena pemerintah”.
“Sebab pemerintah saat ini berusaha membangun Papua dengan luar biasa. Hanya saja terkadang orang yang diberikan kepercayaan itu salah menerjamahkan kebijakan pemerintah, mengakibatkan muncul hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Usai bertemu Pemerintah Papua, Dubes Belgia berharap ada kerja sama yang dapat dibangun di masa mendatang.