Dalam rangka mendukung program pendidikan
bagi pelajar dan mahasiswa asli Papua di dalam negeri dan luar negeri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengajak Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di bumi cenderawasih, untuk
memprogramkan pemberian beasiswa bagi warga asli.
Gubernur Papua, Lukas Enembe juga menginstruksikan Biro
Otonomi Khusus (Otsus) untuk menyiapkan data pelajar dan mahasiswa yang kuliah
di dalam dan luar negeri.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Otsus Papua, Aryoko F
Rumaropen dalam keterangannya, kemarin.
Ia katakan, instruksi Gubernur Papua kepada Biro Otsus
tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) asli
Papua. Biro Otsus telah memiliki
database pelajar dan mahasiswa asli Papua dan dalam waktu dekat dilaporkan ke Gubernur Papua.
"Perintah Gubernur kepada Biro Otsus menyiapkan data
pelajar dan mahasiswa asli Papua bertujuan menjadi database yang digunakan
kerjasama beasiswa dengan pihak pemerintah, BUMN maupun perusahaan
multinasional yang saat ini beroperasi di Tanah Papua,"ungkap Rumaropen di
Los Angeles Amerika Serikat.
Lebih Lanjut Rumaropen mengatakan langkah Gubernur Papua
dalam membangun kerjasama dengan pemerintah di dalam dan luar negeri dan
perusahaan-perusahaan multinasional merupakan upaya kongkrit Pemprov Papua
mencari sumber sumber pembiayaan lain untuk membantu pelajar dan mahasiswa asli
Papua yang sedang kuliah di dalam negeri dan luar negeri.
Langkah Gubernur Papua itu juga mengantisipasi pembiayaan
beasiswa bagi anak anak Papua di waktu mendatang. Mengingat, batas waktu
penyaluran Dana Otsus untuk Papua akan berakhir pada tahun 2021 mendatang.
"Selama ini sumber pembiayaan beasiswa bagi pelajar dan
mahasiswa Papua berasal dari Dana Otsus.
Dan kita semua tahu bahwa penyaluran Dana Otsus akan berakhir tahun
2021. Oleh karena itu, bapak Gubernur telah memikirkan langkah jangka panjang
untuk membuka kerjasama dengan BUMN dan perusahaan multinasional untuk
memberikan beasiswa bagi anak-anak Papua," jelasnya.
Rumaropen menambahkan update data pelajar dan mahasiswa
Papua juga dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan monitoring dan evaluasi
perkembangan pendidikan pelajar dan mahasiswa.
Sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembepada pertemuan
dengan pelajar dan mahasiswa Papua di Oregon, Port Island dan Detroit meminta
anak-anak Papua yang mendapat dukungan beasiswa dari Pemprov Papua agar
menyelesaikan studi tepat waktu. Pasalnya, jika waktu studi mahasiswa diluar
negeri molor dari batas waktu yang ditentukan maka berakibat pada pembiayaan
beasiswa.